Liputan6.com, Jakarta - Kantor Staf Kepresidenan mempertemukan petani Kendeng Rembang, Jawa Tengah, dengan PT Semen Indonesia. Petani aksi semen kaki tetap meminta PT Semen Indonesia menghentikan produksinya.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, PT Semen Indonesia sepakat menghentikan penambangan semen sementara. Selain itu, mereka akan memperbaiki jalan yang rusak akibat aktivitas alat berat.
Advertisement
"Yang ketiga rencana peresmian pabrik mungkin ditunda dulu. Dan kita termasuk juga beberapa proses hukum terhadap masyarakat Kendeng ini akan bicarakan dengan Kapolri dan Kapolda," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 20 Maret 2017.
Teten menjelaskan, pemerintah tengah menyelesaikan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) oleh Kementerian LHK yang baru selesai akhir bulan ini. Hasil ini nantinya akan dibicarakan dengan Kementerian BUMN, PTSI, LHK, dan gubernur juga bupati. Selain itu tentu akan disampaikan kepada masyarakat dan petani Kendeng.
"Kami harapkan mereka menghentikan dulu aksinya karena ini tidak bisa selesai sehari dua hari ini. Pemerintah harus meninjau dari berbagai aspek, lain halnya kalau ini persoalan baru ini kan pabrik sudah dibangun," pinta Teten.
Saat bertemu dengan presiden, petani Kendeng sudah sepakat kawasan tambang inilah yang harus menunggu KHLS. Setelah diketahui hasilnya, barulah diambil keputusan selanjutnya.