Liputan6.com, Guatemala City - Kerusuhan terjadi di penjara Guatemala. Polisi antihuru-hara dikerahkan untuk memasuki pusat penahanan unit pemuda. Mereka menyelamatkan empat sandera dari insiden tersebut.
Salah satu dari empat penjaga yang diselamatkan meninggal dunia, dan dua lainnya mengalami luka serius.
Advertisement
Dilansir dari BBC, Selasa (21/4/2017), para tahanan menguasai bangunan itu setelah jam besuk keluarga pada Minggu 19 Maret. Insiden ini menewaskan dua penjaga dan satu lainnya tertembak.
Para pejabat mengatakan pusat penahanan di Etapa II di Guatemala City dikendalikan oleh kelompok terkenal 18th Street Gang yang aktif di Amerika Tengah.
Saat kerusuhan penjara, para tahanan membakar kasur dan menaiki atap pusat penahanan pada Minggu, 19 Maret. Beberapa di antaranya mencoba melarikan diri.
Tuntutan mereka antara lain adalah transfer sesama anggota geng yang berada di penjara lain ke Etapa II. Mereka juga ingin hak untuk memasak makanan sendiri atau diperbolehkan membawa makanan dari luar.
Saksi mata mengatakan narapidana dari 18th Street Gang mengancam akan membunuh kelompok saingannya geng Paisas, jika mereka menolak untuk ikut serta dalam kerusuhan.
Anggota geng jalanan itu memenuhi sebagian besar populasi penjara Guatemala dan kerap menciptakan konflik mematikan di balik penjara.
Insiden kerusuhan di penjara Guatemala itu terjadi kurang dari dua pekan setelah 40 perempuan tewas dalam kebakaran di tempat penampungan anak-anak yang dikelola negara. Lokasinya juga berada dekat di Ibu Kota Guatemala City.
Kebakaran itu diduga kuat bermula dari kasur yang dibakar.