Pertamina Belum Bisa Jual Avtur di Bandara Arab

Momen kedatangan Raja Arab Saudi dimanfaatkan oleh PT Pertamina (Persero) untuk merealisasikan MoU penjualan Avtur di Bandara Arab.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Mar 2017, 12:40 WIB
Momen kedatangan Raja Arab Saudi dimanfaatkan oleh PT Pertamina (Persero) untuk merealisasikan MoU penjualan Avtur di Bandara Arab.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia di awal bulan ini, PT Pertamina (Persero) mendapat komitmen untuk bisa menjual avtur ke bandara King Abdulaziz Jeddah, Arab Saudi. Sayangnya, sampai saat ini komitmen tersebut belum berjalan. Pertamina belum bisa melebarkan sayapnya dengan menjual avtur ke Bandara Arab karena belum terbitnya izin dari otoritas negara tersebut.

Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan, ‎sampai saat ini Pertamina belum mendapat kejelasan dari pihak Arab Saudi terkait penerbitan izin penjualan avtur di Bandara King Abdulaziz Jeddah. "Kami masih menunggu izin dari otoritas Arab Saudi," kata Iskandar, di Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Iskandar bercerita, keinginan Pertamina untuk bisa ekspansi bisnis si sektor hilir ke Arab Saudi tersebut sebenarnya sudah sejak lama dan bukan dipicu kedatangan Raja Arab ke Indonesia. Namun, sudah sejak tahun lalu perseroan sudah mengajukan minat untuk bisa menjual avtur ke Arab Saudi.

Namun sayangnya, sejauh ini belum ada tanda-tanda dari otoritas Arab Saudi untuk menggolkan rencana tersebut. "Targetnya sejak tahun lalu tapi sampai saat ini izinnya belum keluar dari otoritas di sana," jelas dia.

Keinginan Pertamina menjual avtur ‎di Arab Saudi sudah diwadahi melalui penandatanganan perjanjian nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Pemerintah Arab Saudi, yang telah dilakukan pada tahun lalu. "MoU sudah dilakukan sebelumnya.‎ Tapi kita tunggu izin dari otoritas sana," tutup Iskandar.

‎Sebelumnya, Kedatangan Raja Arab Saudi Salman Bin Abulazis Al-Saud ke Indonesia pada awal Maret lalu, dimanfaatkan Pemerintah Indonesia untuk menjalin kerjasama pada sektor energi, khususnya pada minyak dan gas bumi (migas).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujatmiko mengungkapkan,‎ selain menjajaki kerja sama dalam impor minyak dan LPG.

Momen kedatangan Raja Arab Saudi, dimanfaatkan membicarakan rencana PT Pertamina (Persero) untuk menjual avtur di Arab Saudi King Abdulaziz Jeddah.

"Minta percepat izin jual avtur. Kalau dalam waktu dekat izin keluar Pertamina bisa langsung jualan. Saat ini di bandara Jeddah, sudah ada 6 badan usaha penyedia avtur. Kalau ini jadi Pertamina jadi ke 7," tutup Sujatmiko. (Pew/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya