Liputan6.com, Jakarta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo bersama rombongan menghadiri dialog dengan 158 Kepala Desa dan 83 Pendamping Desa Profesional Se-Kabupaten Alor. Di sana Eko menegaskan masyarakat harus terlibat dalam pengelolaan dana desa.
Eko mengatakan bahwa Desa kini bukan hanya objek dari pada pembangunan tapi Desa adalah subjek dari pembangunan Desa. Artinya Amanat UU Desa no 6 tahun 2014 mendorong Desa untuk lebih mandiri.
Advertisement
Dia mengatakan, pemerintah akan menaikan dana Desa di tahun 2018 menjadi Rp 120 triliun. "Sehingga diperkirakan setiap desa akan mengelola Dana Desa di kisaran 1,6-1,8 miliar (rupiah) per desa," kata Eko dalam keterangannya, Selasa (21/3/2017).
Dikatakan Eko, dana desa harus dimanfaatkan dengan saebaik-baiknya. Dia juga mendorong agar desa punya satu produk unggulan melalui program one village one product dengan memanfaatkan dana desa.
Eko mencontohkan ada sekitar 600 desa di Indonesia yang sudah membangun embung hasil dari pemanfaatan dana desa, maka desa-desa yang lain pun diharapkan bisa mencontohi langkah tersebut dalam rangka meningkatkan perekonomian desa.
Bahkan, ada desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yaitu Desa Ponggok, yang berhasil mengelola sektor pariwisata melalui pemanfaatan kolam renang kuno yang dipercantik memanfaatkan Dana Desa.
"Ini adalah inovasi yang sangat baik dan patut dicontoh desa-desa lainnya agar bisa keluar dari ketertinggalannya. Dengan penghasilan Rp 6,5 miliar, pemerintah desa Ponggok berhasil mensejahterakan masyarakatnya bahkan tidak ada anak usia sekolah yang tidak sekolah, sebab pemerintah desa membiayainya hingga ke Perguruan Tinggi," ujarnya.
Yang tak kalah penting, menurutnya, adalah peran serta masyarakat dala mengelola dana desa tersebut. "Dana Desa ditujukan untuk masyarakat, maka masyarakat harus terlibat dalam pengelolaannya, harus bisa bekerja agar tidak menjadi miskin," ujarnya.
Turut hadir pula dalam dialog tersebut Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Erani Yustika, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Bupati Kabupaten Alo Amon Djobo.
Sebelumnya, Eko diragukan datang karena cuaca buruk sempat menyelimuti salah satu Kabupaten Terluar di Provinsi Nusan Tenggara Timur.
"Alhamdulillah bapak Menteri bisa sampai juga, soalnya sudah tiga hari ini alor lagi dilanda cuaca ekstrim dan penerbangan kupang-alor banyak yang digagalkan karena cuca tidak bersahabat." Ujar Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarak Desa, Nurdin.
Bupati Kab. Alor Amon Djobo mengatakan bahwa daerahnya memiliki kekayaan alam yang luar biasa, terutama hasil laut juga pertanian seperti beras merah dan jagon."Hanya memang ada beberapa kendala untuk menumbuh kembangkanya." Paparnyan.