Liputan6.com, Turin - Skuat Juventus 2000/2001 pantas disebut sebagai salah satu tim paling produktif. Sebab, tim tersebut melahirkan banyak pelatih.
Tercatat 14 dari 27 anggota Juventus saat itu melanjutkan karier sebagai pelatih.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa pemain itu adalah Alessio Tacchinardi, Igor Tudor, Gianluca Zambrotta, Edgar Davids, Paolo Montero, Ciro Ferrara, Gianluca Pessotto, Michelangelo Rampulla, Marco Zanchi, Athirson, hingga Juan Esnaider.
Sepak terjang nama-nama tersebut tidak lepas dari pengaruh Carlo Ancelotti. Duduk di kursi pelatih La Vecchia Signora kali itu, Ancelotti memainkan peran penting terhadap kehadiran mereka di area teknis sisi lapangan.
Tentu tidak semuanya sukses. Tercatat ada beberapa nama yang lebih mencolok ketimbang koleganya. Inilah tiga alumni Juventus 2001 yang meramaikan peta persaingan sepak bola dunia.
Zinedine Zidane
Sosok tersukses di antara lulusan Juventus 2001. Hanya menangani tim junior Real Madrid di CV-nya, Zidane mengambil risiko besar ketika menerima tawaran sebagai nakhoda tim utama pada Januari 2016.
Namun, sosok asal Prancis itu langsung mempersembahkan prestasi tertinggi. Dia memprakarsai kesuksesan Los Blancos di Liga Champions. Selain itu, Zidane juga membantu klub menorehkan berbagai rekor baru.
Musim ini, Zidane berusaha membantu Real Madrid menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan gelar di era Liga Champions. Dia juga ingin membawa tim menduduki takhta La Liga pertama sejak 2012.
Advertisement
Antonio Conte
Reputasinya semakin kuat setelah membawa Chelsea memuncaki klasemen Liga Inggris musim ini. Sebelumnya dia sempat diragukan karena harus bersaing melawan Pep Guardiola, Jose Mourinho, Juergen Klopp, dan Arsene Wenger.
Padahal, kinerja Conte sebelumnya juga tidak sembarangan. Dia membawa Juventus menduduki takhta Italia tiga tahun secara beruntun.
Conte juga membantu Bari menjuarai Serie B pada 2009 dan melesatkan Timnas Italia ke perempat final Piala Eropa 2016.
Filippo Inzaghi
Kinerjanya tidak lebih baik ketimbang Davids, Ferrara, atau Zambrotta. Namanya hadir karena di antara mantan rekannya dulu, Inzaghi menangani klub tenar AC Milan.
Menangani I Rossoneri pada 2014/2015, Inzaghi tidak mampu bicara banyak. Tim hanya bertengger di peringkat 10 Serie A.
Terlepas itu, keputusan manajemen AC Milan mempercayakan tim setidaknya menunjukkan potensi Inzaghi menjadi pelatih hebat. Kali ini dia tengah coba membangun karier bersama Venezia.
Advertisement