Ilmuwan: Gaya Berenang Sperma Mirip Rumus Matematika Sederhana

Lebih dari 50 juta sperma memulai perjalanan bersama untuk membuahi satu sel telur.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Mar 2017, 07:21 WIB
Rokok elektrik menyebabkan sperma berenang lambat. (Ilustrasi: Mail Online)

Liputan6.com, York - Para peneliti mengungkap bagaimana sperma berenang, melawan segala rintangan, untuk mencapai sel telur -- sebelum pembuahan akhirnya dimungkinkan. 

Para ahli mengatakan bahwa semua itu berkaitan dengan irama.

"Ilmuwan-ilmuwan dari Inggris dan Jepang menemukan bahwa gerakan kepala dan ekor sperma membuat pola yang mirip dengan bidang yang terbentuk di sekitar magnet," kata para peneliti seperti dikutip dari BBC, Rabu (22/3/2017).

"Dan semua itu membantu untuk mendorong sperma menuju sel telur. Mengetahui mengapa beberapa sperma berhasil dan yang lainnya gagal bisa membantu untuk mengatasi infertilitas pria," imbuh para peneliti.

Lebih dari 50 juta sperma memulai perjalanan bersama untuk membuahi satu sel telur -- ketika seorang laki-laki dan perempuan melakukan hubungan seks. Sekitar 10 juta di antaranya bisa mencapai tuba fallopi atau saluran telur, namun hanya satu yang bisa membuahi.

"Perjalanan ini 'berbahaya'," kata penulis studi bernama Dr Hermes Gadelha.

"Setiap kali seseorang mengatakan kepada saya bahwa mereka punya seorang bayi, saya pikir itu adalah salah satu keajaiban terbesar, namun tak ada seorang pun yang menyadarinya," tutur dosen matematika terapan di Universitas York, Dr Gadelha.

Dr Gadelha beserta timnya kemudian mengukur detak ekor sel sperma individu, untuk mencoba memahami aliran cairan di sekitar sperma. "Ternyata hal itu sesederhana rumus matematika yang menjelaskan pola ritme yang diciptakan," papar dia.

Menurut Dr Gadelha, gerakan ini membantu sel sperma yang terpilih bergerak maju menuju sel telur.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters menyebutkan bahwa langkah berikutnya adalah dengan menggunakan model untuk memprediksi seberapa besar jumlah sperma yang bergerak.

Profesor Allan Pacey, seorang pakar sperma dari Universitas Sheffield, mengatakan, sperma yang sukses lebih dari sekedar tentang kecakapan mereka untuk berenang.

"Semakin banyak kita tahu tentang sperma, maka hal itu semakin baik. Hal ini dapat membantu pengobatan infertilitas dalam beberapa cara sederhana -- tapi ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan juga," jelas Prof Allan Pacey.

Hal ini termasuk jumlah sperma yang tersedia, membuat sperma berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat -- termasuk soal DNA yang ada pada kepala sperma.

 


Perlombaan Menuju Sel Telur

Penulis studi bernama Dr Hermes Gadelha mengatakan perjalanan yang dilakukan sperma menuju sel terlur adalah sangat berbahaya. Seperti apa?

Ketika seorang pria mengalami ejakulasi, ada sekitar 50 juta sampai 150 juta sperma yang diproduksi. Sel-sel ini kemudian segera berenang menuju saluran tuba falopi perempuan.

Kendati demikian, ini bukanlah perjalanan mudah. Sebab ada banyak rintangan yang harus dihadapi sel kelamin laki-laki yang panjangnya hanya 0,065mm.

Hanya satu sperma yang dapat menembus sel telur perempuan dan memupuknya, jadi perlombaan masih akan terus berlangsung.

Pertama, mereka harus bertahan hidup dalam vagina, di mana kondisinya hampir sekarat. Kemudian mereka harus menghindari jalan buntu dan terjebak sebelum mencapai rahim.

Dalam perjalanan mencapai saluran tuba fallopi, sperma-sperma ini juga menghadapi sel-sel darah putih yang siap untuk merenggut dan membunuh mereka. Akhirnya, sisa sperma tiba di tuba fallopi, tempat di mana mereka mendapat asupan.

Tetapi, apakah sel telur yang dilepaskan berada pada waktu yang tepat untuk menyambut sperma yang menang? Jika tidak, semua itu sia-sia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya