Liputan6.com, Jakarta - Gempa Bali berkekuatan 6,4 SR terjadi pada pukul 06.10 Wita. Getaran gempa tersebut terasa hingga Banyuwangi dan Nusa Tenggara Barat.
Posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa ke BPBD Bali. Dampak gempa Bali yang digambarkan peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan wilayah selatan Bali seperti Kuta, Tabanan, Mataram mengalami guncangan dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI.
Advertisement
kemudian Banyuwangi, Taliwang, Karangkates, Sawahan, dan Bima dengan skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI). Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan oleh hampir semua orang di Provinsi Bali.
"Di Kota Denpasar masyarakat merasakan guncangan kuat selama 5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah dan ruangan. Kaca jendela bergetar, mobil bergoyang dan sebagian anak-anak menangis. Gempa dirasakan dua kali dengan guncangan kedua lebih keras," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3/2017).
Dia menambahkan, masyarakat di Kabupaten Badung, Tabanan, Klungkung, Gianyar, Karangasem, Singaraja, Bangli dan Buleleng merasakan guncangan gempa Bali. Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi.
"BPBD masih melakukan pemantauan dampak gempa," ujar dia.
Sumber gempa Bali berasal dari pertemuan lempeng Hindia Australia dan Lempeng Eurasia. gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik. BMKG melaporkan gempa susulan 3,9 SR juga terjadi.