Uni Eropa Pastikan Proses Penerimaan Anggota Baru Tak Sederhana

Meski banyak negara yang ingin keluar dari UE, organisasi kawasan itu ternyata masih membuka diri untuk menerima anggota baru.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 22 Mar 2017, 11:00 WIB
Bendera Uni Eropa (Foto: CNN Money)

Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa (UE) dalam satu tahun belakangan diterpa badai besar. Kepastian keluarnya Inggris dari organisasi multilateral benua biru ternyata merembet ke negara lain.

Salah satunya Prancis. Calon presiden dari Front National Marine Le Pen menyebut, jika ia menang pilpres, ia akan membawa negara itu mengekor langkah Inggris, hengkang dari UE.

Duta Besar Italia untuk Indonesia Vittorio Sandalli tak menampik UE tengah mengalami masa sulit. Namun, ia mengingatkan fakta bahwa sejumlah negara Eropa gigih berjuang masuk UE.

"Secara normal memang ada yang mau keluar, tapi banyak pula yang masih menginginkan untuk bergabung dengan Uni Eropa," sebut Sandalli di Pusat Kebudayaan Italia, Jakarta, pada Selasa 21 Maret kemarin.

Oleh sebab itu, dengan masih tingginya niat sejumlah negara untuk bergabung ke Uni Eropa, masa depan organisasi multinasional tersebut dipandang masih cerah.

Tak hanya itu, fakta tersebut membuktikan persatuan dari Eropa sangat nyata.

"Secara pribadi saya sangat yakin, seperti yang kalian lihat terisolasi dalam perang kontemporer adalah pilihan kontraproduktif. Memang dalam beberapa bulan ada keraguan dan tantangan, tapi saya lihat di masa depan tidak ada alternatif lain selain negara Eropa tetap bersatu," jelas Sandalli.

Senada dengan Sandalli, Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Charles-Michel Geurts, menyebut, Serbia serta sejumlah negara Balkan bahkan Turki berhasrat masuk UE.

Akan tetapi, proses masuk ke UE tak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan negosiasi yang memakan waktu cukup panjang.

Ia mencontohkan, saat bekerja ditugaskan ikut serta dalam proses masuknya Hungaria ke UE, prosesnya saja menelan waktu belasan tahun.

"Lihat saja Hungaria saat masuk ke Uni Eropa yang membutuhkan waktu 12 tahun," ia menyebutkan.

Waktu yang kurang lebih sama juga akan berlaku bagi calon anggota baru.

"Proses (masuk Uni Eropa) tak sederhana," pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya