Liputan6.com, Trenggalek - Dalam kisah fiksi populer dikenal sosok Tarzan , yakni manusia yang sejak kecil tinggal di hutan dan berteman dengan hewan-hewan. Di Trenggalek, Jawa Timur, belakangan ini warga menggunakan istilah Tarzan untuk menyebut orang-orang yang bersembunyi di hutan. Aksi Tarzan hutan Trenggalek ini meresahkan warga.
Orang-orang misterius itu terekam jejaknya di hutan wilayah Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo. Tarzan lokal itu diduga mencuri bahan makanan dan hewan ternak warga.
Ketika warga masuk ke hutan, mereka juga kerap menemukan tulang belulang kambing beserta bahan makanan yang lain. Hari Selasa, 21 Maret 2017, sekitar 100 warga mendatangi Mapolsek Watulimo untuk melaporkan hal tersebut, agar Tarzan segera ditangkap.
“Benar diduga masih ada yang Tarzan yang berkeliaran di hutan Karanggandu, makanya karena warga tidak bisa menangkapnya meminta bantuan kepada kami,” tutur Kasubbag Humas Polres Trenggalek Iptu Supadi kepada Liputan6.com, Selasa, 21 Maret 2017.
Baca Juga
Advertisement
Untuk itu polisi langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan. Namun, dalam hal ini polisi memiliki kendala karena masyarakat tidak bisa menggambarkan ciri-ciri tarzan tersebut, ditambah medan yang sulit di tengah hutan.
“Setelah melakukan penyelidikan, diduga orang hutan yang mencuri tersebut ada empat orang. Ini terlihat dari empat buah sobekan daun pisang yang diduga digunakan sebagai wadah makanan,” kata Supadi.
Selain itu, terkait hal ini polisi juga terus mengimbau kepada masyarakat agar sesegera mungkin melaporkan jika menemukan ada orang yang mencurigakan di dalam hutan. Ditambahkan lagi, jika telah melakukan penangkapan diharapkan agar jangan melakukan main hakim sendiri melainkan langsung diserahkan ke petugas.
Polisi belum bisa memastikan apakah jejak yang ditemukan dilakukan manusia hutan atau Tarzan yang sama atau lainnya yang bersembunyi di hutan. "Arena lokasi tidak bisa dijangkau dengan handphone, makanya kami pinjami warga dengan tiga unit handy talkie untuk mempermudah komunikasi,” ujar Supadi.