Liputan6.com, Jakarta Nama Syahrini disebut-sebut dalam sidang kasus dugaan suap pajak di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (20/3/2017). Syahrini diduga melakukan tindak pidana pajak. Terkait kasus tersebut, manager Syahrini Ita mengaku belum mengetahui adanya kasus ini.
Seolah tak terima dan merasa difitnah dengan pemberitaan tersebut. Syahrini mengunggah sebuah video seorang ustaz yang sedang berceramah di rumahnya.
"Kata Ustad Munzir Situmorang Tentang "FITNAH DUNIA DAN MANUSIA YANG SEDANG MEMFITNAH HARI INI" ••• Semoga Allah Mengampuni Manusia Manusia Dzalim Itu....Subhanallah," tulisnya dalam akun Instagram @princessyahrini.
Baca Juga
Advertisement
Video berdurasi satu menit itu pun langsung dibanjiri komentar dari para penggemar wanita yang disapa inces ini.
"Semangad inces.. Biarin yg fitnah dibalas sm Allah SwT.. Bisa banget yah inces baru dapet mobil baru keren interior nya eh ada yg iseng fitnah2 soal pajak eheheh memang dunia artis sangat kejam hehehe hempaskan tante inces @princessyahrini," tulis akun @zeezee590.
Selain itu, akun @eka_chiver juga memberikan semangat untuk pelantun sesuatu ini "Semangat Kak inces @princessyahrini karena setiap fitnah yg kita dpt, Bisa melebur dosa2 kita."
Instagram/@princessyahrini)" /> Nama [Syahrini sendiri mulai terungkap ketika jaksa menunjukkan surat bukti permulaan wajib pajak atas nama Syahrini yang diterbitkan Kasubdit Bukti Permulaan Penegakkan Hukum Ditjen Pajak, Handang Soekarno. Syahrini disinyalir memiliki masalah pajak sebesar Rp 900 juta antara 2015 dan 2016.
Awalnya, nama Syahrini disebut oleh tersangka Handang Soekarno (HS), selaku mantan Kepala Sub Direktorat Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum pada Direktorat Jenderal Pajak. Jaksa KPK pun memperlihatkan nota dinas yang bersifat segera. Nota itu untuk kepentingan wajib pajak bernama Syahrini.
Jaksa juga menunjukkan barang bukti berupa dokumen dan percakapan melalui WhatsApp antara Handang dan ajudan Dirjen Pajak Andreas Setiawan. Pada bukti itu tercantum nama Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Eggi Sudjana. Nama Syahrini dan yang lainnya diduga wajib pajak yang tengah diurus oleh Handang.