5 Bintang Serie A yang Terdampar di Klub Kecil

Lima bintang Serie A ini rela pindah ke klub kecil demi dapatkan menit bermain lebih banyak.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Mar 2017, 14:30 WIB
(Ilustrasi/timesofmalta.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi pemain sepak bola memang tak selamanya dapat berada dalam performa terbaik, termasuk pemain bintang di Serie A. Ada masanya pemain tersebut meredup hingga terdepak dan pindah ke klub lain.

Pindah ke klub lain yang satu level bisa jadi adalah keberuntungan. Apalagi jika gaji yang diterima di klub baru tidak kalah dari yang diberikan oleh klub lama.

Namun biasanya, alasan terpenting pindah klub adalah demi mendapatkan menit bermain. Sebab, menjadi cadangan adalah hal yang paling dibenci oleh setiap pemain, termasuk yang main di Serie A.

Maka tak heran, bila kemudian banyak pemain, sekalipun bintang atau punya nama besar, memilih berlabuh ke klub semenjana atau klub gurem sekaligus agar tetap dapat bermain sebagai starter.

Berikut ini lima pemain yang pernah menjadi bintang di Seri A dan kini "terdampar" di klub kecil.


1. Alberto Aquilani

Gelandang Sporting Lisbon, Alberto Aquilani. memendam impian untuk mengakhiri kariernya di AS Roma (AFP/FRANCISCO LEONG)

Alberto Aquilani pernah menjadi salah satu gelandang kreatif yang disegani di rentang 2002-2010. Awalnya, namanya mulai mengorbit saat membela AS Roma (2002-2009). Lalu, karena penampilannya, ia dibeli Liverpool seharga 20 juta euro.

Dari situlah Aquilani meredup. Baru setahun bermain untuk The Reds, ia kemudian dipinjamkan ke Juventus (2010-2011) dan AC Milan (2011-2012). Sekembalinya ke Liverpool, ia tetap gagal bersinar hingga akhirnya dijual ke Fiorentina dengan harga hanya 2 juta euro.

Pindah ke Fiorentina nyatanya tak juga membangkitkan kariernya. Tiga musim merumput bersama La Viola, ia kemudian hijrah ke Portugal, bergabung dengan Sporting Lisbon selama setahun.

Setelah itu, pemain berusia 32 tahun itu kembali ke Serie A, bermain dengan Pescara selama enam bulan, sebelum dipinjamkan ke Sassuolo sampai akhir musim ini.


2. Antonio Cassano

Setelah berpetualang bersama Sampdoria dan Milan, striker bengal ini sempat berkostum Inter musim 2012-2013. Cassano bermain dalam 28 pertandingan dan mencetak delapan gol. (AFP)

Pecinta sepak bola pasti tahu Antonio Cassano. Dia bukan pemain sembarangan. Cassano pernah bermain untuk klub-klub besar, seperti AS Roma, Real Madrid, AC Milan, dan Inter Milan.

Penyerang yang kini berusia 34 tahun itu pertama kali mencuri perhatian saat ia bermain untuk Bari pada tahun 1999-2001. Ia lantas dibeli oleh AS Roma dengan harga mahal saat itu, yakni 28,5 juta euro. Ia menjadi salah satu andalan tim ibu kota, termasuk dalam menyabet gelar Scudetto pada 2003 bersama Gabriel Batistuta dan Francesco Totti.

Sekarang, Cassano benar-benar terdampar. Bahkan tak ada klub yang mau menampungnya saat ini, setelah Sampdoria, klub terakhir yang dibelanya, memutuskan kontraknya Januari lalu. Kabar terakhir menyebutkan ia bergabung dengan klub amatir di Serie D, Sampierdarenese, hingga akhir musim ini.


3. Alberto Gilardino

Pemain sepak bola asal Italia yang bermain untuk klub sepak bola Empoli.

Alberto Gilardino tak kalah tragis dibanding Cassano. Bukan hanya terdampar di klub guram, kariernya bahkan hampir dipastikan akan berakhir akibat cedera lutut berkepanjangan.

Gilardino pernah masuk dalam deretan penyerang paling berbahaya di Italia tatkala ia membela Parma dan AC Milan di rentang tahun 2002-2008. Karier penyerang 34 tahun itu kemudian mengalami pasang surut. Sempat meredup di Milan, ia kembali bersinar di Fiorentina (2008-2012). Namun, setelah itu, ia benar-benar tak pernah kembali ke performa terbaiknya.

Setelah melanglang buana ke berbagai klub, termasuk ke klub Tiongkok, Guangzhou Evergrande, Gilardino akhirnya terdampar ke Pescara, klub yang tengah berjuang menyelamatkan diri dari jurang degradasi musim ini. Musim ini, ia hanya satu kali tampil untuk Pescara.


4. Marco Boriello

Selebrasi penyerang Atalanta, Marco Boriello, setelah menjebol jala AS Roma, Minggu (17/4/2016). (EPA/Paulo Magini)

Bintang lainnya yang terdampar di klub kecil adalah Marco Boriello. Setalah bertualang di berbagai klub besar dan kaya, antara lain AC Milan, AS Roma, dan Juventus, ia kini bermain di Cagliari. Ia datang ke Cagliari dengan status bebas transfer dari Atalanta pada musim panas lalu.

Namun, berbeda dari tiga pemain di atas, Boriello kembali bersinar musim ini, setelah beberapa tahun terakhir meredup. Sejauh musim ini ia sudah mengemas 16 gol dalam 28 pertandingan. Berkat comeback-nya itu, namanya pun kembali dipanggil masuk skuat Timnas Italia.

Kontrak Boriello di Cagliari akan berakhir Juni mendatang. Sejauh ini belum diketahui apakah ia akan diperpanjang lagi kontraknya oleh Cagliari atau dia akan dibeli lagi oleh klub besar, mengingat usianya sudah 34 tahun.


5. Fabio Quagliarella

Dan satu lagi pemain bintang yang berlabuh di klub kecil adalah Fabio Quagliarella. Penyerang berusia 34 tahun itu kini bermain untuk Sampdoria.

Quagliarela awalnya mencuat namanya saat membela Udinese pada tahun 2006 hingga 2009. Penampilan apiknya lantas membuat Napoli kepincut dan memboyongnya seharga 18 juta euro pada tahun 2009.

Berkat itu pula, ia turut dipanggil timnas Italia pada 2007. Ia juga pernah membela dua klub Kota Turin, Juventus dan Torino, sebelum akhirnya berlabuh di Sampdoria sejak Juli tahun 2016.

Quagliarela sejauh musim ini baru mencetak 7 gol dalam 30 penampilan. Catatan tersebut jauh bila dibandingkan kehebatannya dulu kala masih muda. Ia kalah bersinar dengan penyerang-penyerang Sampdoria lainnya yang masih muda, seperti Luis Muriel dan Patrick Schick. (Abul Muamar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya