Liputan6.com, Jakarta Sejumlah penelitian mengklaim, minuman bersoda yang tinggi gula diklaim bisa memicu obesitas. Namun, di Indonesia mungkin lain. Kebiasaan minum teh dan kopilah yang dapat meningkatkan risiko obesitas. Kenapa demikian?
"Sewajarnya, minum air itu berfungsi untuk hidrasi dan bukan menjadi sumber kalori. Tapi di kita, seringkali minuman sehari-hari seperti teh dan kopi ditambah gula," kata salah seorang peneliti di SEAMEO-REFCON, Ir. Helda Khusun, MSc, PhD di sela-sela temu media beberapa waktu lalu, ditulis Rabu (22/3/2017).
Advertisement
Menurut penelitian yang ia lakukan soal Calorie Intake and Physical Study, ia menemukan, gula yang ditambahkan dalam minuman berkontribusi terhadap 6,5 persen total energi--yang paling banyak disumbang oleh teh dan kopi.
Helda menggunakan 864 sampel di Indonesia yang melibatkan pria dan wanita umur 18-45 tahun di Jakarta Timur, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. Pola konsumsi seperti ini, diikuti dengan gaya hidup tidak aktif, berkaitan erat dengan peningkatan risiko Penyakit Tidak Menular seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
"Untuk mencegah obesitas, kami menyarankan pentingnya memonitor keseimbangan asupan dan keluaran kalori dengan menurunkan konsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi gula serta perubahan perilaku yang lebih aktif dengan menambah kegiatan bergerak seperti olahraga untuk pembakaran kalori," pungkasnya.