Alasan Buwas Rajin Tembak Mafia Narkoba

Buwas menuturkan, bukan hanya senjata rakitan yang dimiliki mafia narkoba. Melainkan senjata dari pabrikan luar negeri.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Mar 2017, 16:32 WIB
Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso saat memberi keterangan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/9/2015). Pria yang akrab disapa Buwas itu mengaku belum mengetahui mengenai informasi bahwa dirinya akan dicopot. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi Badan Narkotika Nasional (BNN) di bawah kepemimpinan Budi Waseso atau akrab disapa Buwas, menjadi sorotan. Pasalnya, para anggotanya rajin menembak para pelaku kejahatan narkotika.

Buwas mengatakan, langkah ini perlu diambil. Pasalnya, menurut dia, para pelaku kejahatan narkotika sudah membekali diri dengan senapan api atau senpi.

"Memang iya, Perkembangan yang kita ikuti demikian. Pembuktian yang kita temukan dua kali berturut-turut, kan memang menggunakan senjata. Informasi yang sekarang berkembang, mereka menggunakan senjata yang cukup bagus, senjata laras panjang, termasuk senjata semi otomatis," ucap Buwas di Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Dia melanjutkan, "barangkali mereka juga punya (senjata) otomatis. Saya juga kurang tahu, ini kan baru informasi. Tapi faktanya kita lakukan tindakan, betul adanya, walaupun yang kemarin senjata rakitan, tapi ada perlawanan."

Menurut Buwas, bukan hanya senjata rakitan yang dimiliki pelaku. Melainkan senjata dari pabrikan luar negeri.

"Ada yang rakitan, ada yang asli produk luar negeri atau pabrikan. Sementara ini produk pabrikan, ini sudah kita temukan. Ini sudah terbukti mereka menyusun kekuatan dengan Senjata. Karena itu saya dahului, melengkapi anggota saya dengan senjata," jelas Buwas.

Masih kata Buwas, misi pemberantasan jaringan narkotika sekarang jauh lebih berbahaya. Para pelaku selalu siap melakukan baku tembak.

"Artinya mereka selalu siap. Itulah bentuk eksistensi jaringan. Jaringan itu ingin mempertahankan, kalau diperlemah mereka ingin menguatkan," pungkas Buwas.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya