Liputan6.com, Jakarta Indonesia merealisasikan ekspor perdana produk kemasan ke Arab Saudi senilai Rp 1,3 miliar. Ekspor perdana ini melalui penjualan produk kemasan karton Packaging House (PH).
PH merupakan perusahaan mitra Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah di Indonesia yang khusus bergerak pada kemasan dan pelabelan.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan mengatakan, pada awal Maret 2017, PH berhasil merealisasikan ekspor perdana produk kemasan karton ke Arab Saudi sebanyak 2 kontainer dengan nilai sekitar US$ 100 ribu atau lebih dari Rp 1,3 miliar.
Baca Juga
Advertisement
“Pengiriman 2 kontainer ini merupakan trial ekspor. Jika buyer di Arab Saudi menyatakan puas dengan produk PH, maka pengiriman produk kemasan karton akan ditingkatkan, baik volume maupun frekuensinya,” ujar dia di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Jeddah M Hery Saripudin menyampaikan, PH telah menjalin kerja sama dengan Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah dalam berbagai kegiatan pameran di Jeddah, Arab Saudi, di antaranya SFHH 2017.
Produk PH yang telah memenuhi kualifikasi ekspor di berbagai negara di antaranya flexible packaging berupa food grade plastic, vacuum plastic, standing pouch plastic, alumunium bag, botol, cup, dan jar polyethylene terephthalate (PET), serta tabung dan kotak mika.
PH memproduksi kemasan dari bahan komposit dengan berbagai ukuran diameter mulai dari 65 mm-126 mm dan tinggi mulai dari 50 mm-300 mm.
Produk komposit ini terdiri atas berbagai macam, yaitu membrane soft top, triple telescope, easy open, metal plug, dan plastic ring.
PH juga memproduksi kemasan kertas dan karton berupa paper bag/shopping bag, paper box, dan corrugated box. PH pun menyediakan peralatan mesin pengepakan berupa hand sealer, foot sealer, vacuum sealer, cup sealer, horizontal band sealer, wrap sealer, alumunium foil, membrane manual sealing machine, seamer easy open end machine, expire date, dan mesin pengepakan lainnya.
PH menyediakan jasa layanan dan desain kemasan yang menarik untuk meningkatkan akses pemasaran dari produk UMKM agar mempunyai daya saing yang tinggi.
PH juga berperan meningkatkan kerja sama antarprodusen kemasan, menjalin kemitraan secara berkesinambungan antara produk UMKM dengan usaha besar di bidang pemasaran produk packaging. Peran ini dapat membantu UMKM meningkatkan akses pasar baik dalam negeri maupun pasar luar negeri.
Produk kemasan yang berasal dari pulp and paper dari Indonesia terkenal dengan kualitas produk yang tinggi. Beberapa mitra Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah menyampaikan, mereka sangat senang dengan produk pulp and paper dari Indonesia, khususnya produk dari Asia Pulp and Paper (APP). APP dikenal memiliki beberapa pabrik yang tersebar di Indonesia.
Pada saat Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di Jakarta, perusahaan percetakan dan pengemasan asal Jeddah Hadeel Factory juga melakukan kontrak jangka panjang dengan APP senilai US$ 2,5 juta.
Hadeel Factory yang pernah menerima penghargaan Duta Niaga dari KJRI Jeddah ini sempat mengalami kesulitan mendapatkan pasokan komoditas pulp and paper APP langsung dari Indonesia.
Impor produk APP saat ini masih harus melalui Dubai dan terkena persyaratan pajak yang diterapkan di antara negara-negara Teluk.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, peluang ekspor pulp and paper ke Arab Saudi masih sangat besar.
Saat ini kapasitas produksi total pulp and paper Indonesia hingga 2016 sebesar 7,9 juta ton dan diekspor ke Arab Saudi sebesar 69.467,5 ton. Itu artinya baru 0,87 persen dari produksi pulp and paper Indonesia digunakan untuk mencukupi kebutuhan di Arab Saudi.
Berdasarkan data statistik perdagangan UN COMTRADE, Indonesia mengekspor produk pulp and paper (termasuk packaging dengan kode HS 48) ke berbagai negara tujuan utama, di antaranya Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Korea, dan Malaysia.
Arab Saudi merupakan negara dengan urutan ke-15 dengan pangsa pasar sebesar 4,3 persen. Nilai transaksi perdagangan pulp and paper Indonesia ke Arab Saudi pada periode 2011-2015 menunjukkan tren positif dengan nilai pertumbuhan sebesar 2 persen.
Dalam periode tersebut, nilai ekspor pulp and paper ke Arab Saudi bernilai US$ 133,03 juta pada 2011, US$ 121,17 juta pada 2012, US$ 120,89 juta pada 2013, US$ 133,22 juta pada 2014, dan US$ 153,77 juta pada 2015.
Sementara hingga Oktober 2016, realisasi ekspor pulp and paper Indonesia baru mencapai US$ 62,57 juta. Penurunan nilai maupun volume ekspor pulp and paper ke Arab Saudi diperkirakan karena suplai tidak bisa langsung dari Indonesia, tetapi masih harus melalui Dubai dan akibat perlambatan ekonomi di Arab Saudi.