Pengurangan Anggaran Asian Games Tak Ganggu Pembangunan Venue

Pemprov Sumsel sendiri menggandeng pihak ketiga untuk tahap upgrade venue Asian Games

oleh Liputan6 diperbarui 22 Mar 2017, 21:10 WIB
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring
Liputan6.com, Palembang - Pengurangan anggaran untuk perhelatan Asian Games 2018 dari semula Rp 8,7 triliun menjadi Rp 4 triliun menjadi polemik bagi dua kota tuan rumah, yakni Jakarta dan Palembang. 
 
Namun, Asisten III Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Sumsel Ahmad Najib mengatakan, pembangunan infrastruktur di Kota Palembang masih berjalan sesuai rencana. 
 
 
"Ya kalau kita sih, dampak pasti ada. Tapi dalam konteks venue yang kita siapkan, masih on the track. Kita harus melakukan penyesuaian," ujarnya kepada media, Rabu (22/3/2017). 
 
Hal ini lantaran karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sendiri menggandeng pihak ketiga untuk tahap upgrade venue yang sudah ada atau membangun venue baru Asian Games.
 
"Seperti Pusri, Pertamina, PT. BA, Sinar Mas, itu kan gandeng pihak ketiga. Jadi adanya pihak ketiga ini kita bersyukur, karena tidak membebani APBN dan APBD," bebernya. 
 
Sepuluh cabang olahraga (cabor) yang dihelat di Palembang, beberapa diantaranya sudah ada di kompleks Jakabaring Sport City (JSC). Seperti dayung, kano/kayak, menembak, sepakbola, sepak takraw (GOR Ranau), triathlon, panjat tebing dan voli pantai. 
 
Sedangkan gedung yang benar-benar dibuat baru ialah bowling dan tenis-soft tenis. "Kita harus melakukan penyesuaian. Nah sampai sekarang yang ada di PU masih dalam tahap pengerjaan," pungkasnya. 
 
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Tim Pengarah Asian Games menilai, dana yang diajukan Rp. 8,7 T itu terlalu besar. Ia meminta agar anggaran tersebut dikecilkan lagi. (Indra Pratesta)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya