Sektor Saham Tambang Angkat IHSG ke Zona Hijau

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 23 Mar 2017, 09:15 WIB
Pekerja mengamati layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ini mengikuti bursa Asia yang dibuka di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan saham, Kamis (23/3/2017), IHSG naik 3,2 poin atau 0,06 persen ke level 5.537,21. Indeks saham LQ45 susut menguat 0,14 persen ke level 921,57.

Ada sebanyak 67 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 25 saham menguat dan 76 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.541,97 dan terendah 5.4532,64. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.146 kali dengan volume perdagangan 76,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 104,3 miliar.

Secara sektoral, mayoritas sektor saham menguat dipimipin oleh sektor saham pertambangan dengan penguatan 0,44 persen, disusul aneka industri yang naik 0,33 persen.

Sektor saham industri dasar memimpin pelemahan 0,18 persen disusul saham infrastruktur yang melemah 0,08 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham STAR yang menguat 28 persen ke level Rp 96 per saham, kemudian saham MICE menguat 9,87 ke level Rp 490 per saham dan saham KBLM menguat 8,74 ke level Rp 555 per saham.

Sementara saham yang melemah antara lain saham CANI merosot 24,87 persen ke level Rp 390 per saham, saham OASA susut 5,59 persen ke level Rp 338 per saham, dan saham MBSS tergelincir 3,38 persen ke level Rp 400 per saham.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan IHSG berpeluang tergelincir meski terbatas. Hal itu mengingat aliran dana investor asing yang masih akan masuk ke pasar modal Indonesia. Meski demikian, pelaku pasar perlu mewaspadai kondisi bursa global.

"Perdagangan kemarin bursa global melemah karena kebijakan Trump soal UU healthcare ditolak. Jadi investor khawatir kalau rencana anggaran Trump untuk belanja infrastruktur dan pangkas pajak dapat kesulitan. Bila bursa global akan kembali turun itu juga berdampak ke IHSG," jelas Bima saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (23/3/2017).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya