Liputan6.com, London - Lima warga Korea Selatan dilaporkan menjadi korban luka dalam serangan teror yang terjadi di dekat Gedung Parlemen Inggris pada hari Rabu waktu setempat. Pernyataan tersebut dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Korsel.
"Lima orang terluka dalam kekacauan yang terjadi ketika penyerang menabrak para pejalan kaki di jembatan Westminster," sebut pernyataan Kemlu Korsel seperti dikutip dari Asian Correspondent, Kamis, (23/3/2017).
Advertisement
Kemlu Korsel menjelaskan, tiga perempuan dan satu laki-laki pada rentang usia 50-60 dikabarkan menderita luka termasuk patah tulang. Sementara itu, seorang wanita berusia sekitar 60-an mengalami cedera pada bagian kepala saat terjatuh dan kini telah menjalani operasi.
Kelimanya dirawat di dua rumah sakit. Perwakilan Korsel di London dikabarkan telah memberikan pendampingan terhadap korban.
Sebuah pesan singkat berupa imbauan telah dikirimkan ke warga Korsel lainnya pasca-serangan teror tersebut.
Sejauh ini, otoritas setempat menyebut lima orang tewas dalam peristiwa itu. Sementara puluhan lainnya terluka.
Pelaku dikabarkan menyerang para pejalan kaki di jembatan Westminster sebelum akhirnya menabrakkan mobil yang dikemudikannya ke pagar Gedung Parlemen. Ia ditembak mati setelah sempat menikam seorang anggota polisi.
Aksi teror terbaru ini disebut paling mematikan sejak peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan empat simpatisan ISIS pada tahun 2005 lalu. Saat itu empat ledakan terjadi di tiga jalur kereta api bawah tanah dan sebuah bus di pusat kota London.
Setidaknya 56 orang tewas dalam serangkaian teror tersebut -- sebagian menyebut 52.