Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyesalkan adanya insiden bentrok antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online di Bogor, Jawa Barat. Peristiwa ini dipicu aksi mogok ratusan sopir angkot karena menolak keberadaan ojek online di kawasan tersebut.
"Peristiwa di Bogor saya sesalkan. Saya sudah tegur keras aparat yang ada di Bogor," kata Tito di Wisma Bhayangkari, Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Advertisement
Kapolri menganggap aparat kepolisian di Bogor tidak proaktif mencegah terjadinya bentrok antara sopir angkot dengan ojek online. Dengan demikian, warga Bogor juga kesulitan untuk beraktivitas.
"Padahal saya baru saja memberikan video conference dan arahan kepada seluruh jajaran," ucap Tito.
Karena itu, dia meminta kepada aparat kepolisian di daerah lain untuk proaktif mencegah terjadinya potensi bentrok antara sopir taksi konvensional dengan pengemudi ojek online.
"Saya minta segera proaktif. Saya tadi pagi sudah memberikan juga briefing dan arahan kepada para kapolda," ucap Tito.
Sementara itu, pengemudi ojek online dan sopir angkot di Bogor sepakat berdamai. Kesepakatan terjadi setelah dilaksanakan mediasi oleh Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Kota Bogor hingga Kamis dini hari.
Ada empat poin kesepakatan yang ditandatangani oleh perwakilan dari sopir angkot dengan driver ojek online terkait kisruh kedua pihak yang terjadi tiga hari berturut-turut ini.
Surat pernyataan bersama ditandatangani oleh kedua pihak. Selain itu, surat itu pun ditandatangani oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pulung, dan Dandim 0606 Kota Bogor.
Sementara pascakericuhan, kata Wali Kota Bima Arya, kondisi Bogor pada Kamis pagi sudah normal. Walaupun tidak semua angkot beroperasi seperti biasa.
Ada beberapa trayek angkot dari Kota Bogor tidak sampai Terminal Laladon, yakni terminal batas kota dengan Kabupaten Bogor. Mereka masih khawatir kembali terjadinya keributan.
"Masih banyak yang wait and see, lihat situasi. Angkot arah Laladon dilaporkan tidak sampai tujuan dan kembali memutar karena masih khawatir," ujar Bima.