Diam-Diam Presiden AS JFK Ungkap Ketertarikannya pada Hitler

Kalimat bernada sanjungan kepada Hitler tidak serta-merta menjadi dukungan kepada kejahatan keji yang dilakukan sang diktator.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 23 Mar 2017, 19:40 WIB
(Sumber RR Auction)

Liputan6.com, Boston - Tak disangka, melalui tulisan dalam buku hariannya, John F. Kennedy (JFK) mengacu pada Adolf Hitler sebagai orang yang "memiliki hal yang menjadikannya sosok legendaris".

Pandangan itu tercetus oleh Kennedy setelah mengunjungi Jerman seusai Perang Dunia II, tepatnya mengunjungi kediaman di Berghof dan rumah peristirahatan di Sarang Elang di Bavaria.

Saat itu, Kennedy masih berusia 28 tahun. Ia berkunjung ke Jerman sebagai koresponden untuk harian Hearst.

Sekarang, seperti dikutip dari Daily Mail pada Kamis (23/3/2017), sejumlah cuplikan dari buku harian itu diungkap oleh People Magazine sehingga menguak pandangan Kennedy -- yang kemudian menjadi presiden Amerika Serikat -- terhadap Hitler.

"Gampang dimengerti bagaimana hanya dalam beberapa tahun saja Hitler bisa bangkit dari kebencian yang mengelilinginya menjadi salah satu tokoh penting yang pernah hidup."

"Ia memiliki ambisi tak tebatas bagi negaranya hingga menjadi ancaman bagi perdamaian dunia, tapi ia memiliki misteri tentang cara hidupnya dan perihal kematiannya yang akan terus ada dan berkembang sesudah itu."

"Dalam dirinya, ia memiliki hal yang menjadikan orang sebagai legenda."

Ungkapan yang kontroversial itu terungkap setelah Deirdre Henderson, pemilik buku harian tersebut, sedang mengatur lelang melalui RR Auction di Boston, Amerika Serikat.

Henderson dulunya menjadi asisten peneliti bagi JFK ketika menjadi senator negara bagian Massachussetts. Wanita itu dihadiahi buku tersebut karena atasannya ingin ia mengerti cara pikir JFK tentang dunia dan hubungan internasional.

Bicara kepada balai lelang, Henderson menjelaskan mengapa menurutnya buku harian itu penting, bahkan 70 tahun sejak dituliskan.

Ia juga membela JFK dan menjelaskan bahwa kalimat bernada sanjungan kepada Hitler tidak serta-merta menjadi dukungan kepada kejahatan keji yang dilakukan Hitler.

"Ketika JFK bilang 'memiliki hal yang menjadikan orang sebagai legenda', ia bicara tentang misteri yang menyelubunginya (Hitler), bukan tentang kebengisan yang ditunjukannya kepada dunia.”"

"Tak ada satupun dalam buku harian itu, atau tulisannya di manapun, yang mengarah menjadi simpati pada kejahatan maupun cita-cita Nazi."

"Ingatlah bahwa buku harian itu, maupun segala sesuatu tentang JFK, menunjukkan bahwa ia adalah seorang berpendidikan sejak muda. Ia mulai membaca buku (catatan Churchill tentang Perang Dunia I) pada saat berusia 12 tahun. Ia tertarik pada sejarah sejak masih belia."

(Sumber RR Auction)

Mantan peneliti itu melanjutkan, "Hitler didorong oleh ambisi dan ia adalah orang yang sangat berbahaya. Dan kaum muda kita harus memeranginya dalam perang, termasuk JFK juga (dinas Angkatan Laut) di Pasifik Selatan, tapi ia mengerti Hitler."

"Dan itulah misteri yang menyelubungi Hitler, misalnya mengapa dia melakukannya? Menurut saya, tidak akan ada orang yang benar-benr mengetahui."

"Tapi JFK melakukan analisis dan menyebut Hitler sebagai legenda, dan Hitler memang menjadi legenda. Tapi bukan legenda yang baik."

"Kita tidak bisa menerjemahkan hal itu seakan ia memiliki kekaguman kepadanya.”

Manuskrip asli buku harian itu akan dilelang pada 29 Mei, hari ulang tahun ke-100 JFK.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya