Liputan6.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meluncurkan aplikasi Android yang diberi nama Banyuwangi in Your Hand. Aplikasi Android yang bisa diunduh di Play Store itu ditujukan untuk melihat dan menunjukkan lokasi destinasi wisata di kawasan seputar Banyuwangi.
"Banyuwangi ingin memanfaatkan teknologi di semua lini, termasuk di bidang pariwisata. Banyuwangi In Your Hand merupakan sebuah inovasi untuk memberi kemudahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi," tutur Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari humas Pemkab Banyuwangi, Rabu, 22 Maret 2017.
Banyuwangi in Your Hand menggunakan format augmented reality dan virtual reality yang dapat dilihat dalam bentuk konten video, animasi, dan 3D. Aplikasi ini juga terhubung dengan Google Maps. Fitur yang pun ditampilkan menjadi lengkap guna menuntun wisatawan ke lokasi wisata.
Baca Juga
Advertisement
"Apabila menggunakan Google, masih harus mengetik lokasi yang diinginkan. Namun di Banyuwangi In Your Hand, ketika kamera ponsel yang telah terhubung dengan GPS, diarahkan sesuai arah angin, maka di layar ponsel akan tampil profil lokasi tempat publik, wisata, kuliner, dan lainnya," kata Anas.
Anas pun mempraktikkan langsung aplikasi Android ini melalui smartphone miliknya. Saat ponsel dihadapkan ke arah timur, di layar muncul berbagai ikon lokasi destinasi yang ada bagian tersebut, seperti Pantai Boom, Pasar Banyuwangi, dan Taman Blambangan.
Ketika salah satu ikon diklik, langsung muncul Google Maps yang menunjukkan arah jalan menuju tempat tersebut, termasuk jaraknya. Klik berikutnya, akan muncul informasi seputar destinasi itu.
"Aplikasi ini akan sangat memudahkan wisatwan yang datang ke Banyuwangi, khususnya yang baru pertama kali berkunjung. Detail dari lokasi-lokasi wisata di Banyuwangi bisa dilihat di aplikasi ini," ucap Anas.
Mohammad Shodiq, General Manager PT Icon+ Regional Surabaya mengatakan, aplikasi ini seperti Google Street yang menggunakan format augmented reality dan menampilkan kondisi realtime lingkungan yang ada, mulai dari jalan, bangunan, dan lainnya dalam bentuk 3D di lokasi. Namun tampilannya lebih baik dan detail daripada google street.
"Banyuwangi in Your Hand bisa melihat seluruh isi di Banyuwangi," kata Shodiq.
Shodiq mengatakan, Banyuwangi in Your Hand juga akan dikoneksikan dengan aplikasi Android serupa Europe in Your Hands dan Australia in Your Hands, sehingga destinasi wisata di Banyuwangi bisa turut dipromosikan di Eropa dan Australia. Tujuannya agar masyarakat Eropa dan Australia bisa mengakses wisata Banyuwangi.
Kembangkan SmartKampung
Tidak hanya bekerja sama dalam peluncuran Banyuwangi in Your Hands, PT Icon+ dan Pemkab Banyuwangi juga bekerja sama dalam pengembangan jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis fiber optic untuk menyempurnakan program Smartkampung di Banyuwangi.
Kedua pihak bekerja sama dalam kajian smart BTS (Base Transciever Station), yakni sistem jaringan dengan pemanfaatan tiang PLN. Dengan begitu, ICON+ segera bisa melakukan percepatan sambungan fiber optik di desa-desa di Banyuwangi.
ICON+ merupakan anak perusahaan PT PLN yang bergerak dalam bidang penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi dengan berbagai layanan seperti Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses internet broadband, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi. Perusahaan ini juga mengembangkan jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik.
Shodiq mengatakan, pihaknya optimistis target 145 desa tersambung fiber optik bisa tuntas pada tahun depan. Sebab, fiber optik dilakukan tanpa perlu menggali tanah. Mereka hanya memanfaatkan tiang listrik PLN.
"Percepatan ini dimungkinkan karena kami memanfaatkan instalasi tiang listrik PLN yang saat ini sudah tersedia. Kami adalah satu-satunya perusahaan penyedia jaringan fiber optik yang memiliki rail of way (ROW) di seluruh tiang listrik PLN. Jadi kami bisa melakukan pemasangan jaringan dengan lebih cepat karena tidak perlu melakukan penggalian di bawah," ucap Shodiq.
Saat ini, kata Shodiq, fiber optik merupakan satu-satunya jaringan tercepat dalam menghadirkan konektivitas. Kecepatannya mencapai 5 Mbps di tiap desa sangat bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi desa.
"Fiber optik ini seperti jalan tol yang bisa mengangkat potensi desa secara cepat ke kancah luas," ujar Shodiq.
Advertisement