Berduka atas Teror Inggris, Lampu Menara Eiffel Dimatikan

Lampu Menara Eiffel dimatikan pada Rabu tengah malam dalam solidaritas dengan para korban teror Inggris.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Mar 2017, 14:32 WIB
Menara Eiffel berduka atas teror Inggris di London. (Reuters)

Liputan6.com, Paris - Pascaserangan teror Inggris, Prancis turut berbelasungkawa, dengan memadamkan cahaya lampu di ikon kotanya, Menara Eiffel.

Lampu Menara Eiffel dimatikan pada tengah malam sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban teror Inggris. Serangan terjadi pada Rabu, 22 Maret 2017 sore waktu setempat.

Wali kota Paris, Anne Hidalgo, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kotanya sejalan dengan London terkait cinta kebebasan dan demokrasi.

Sementara Big Ben yang menjadi simbol Kota London tampil dengan cahaya merah untuk menghormati para korban.

Big Ben berwarna merah untuk menghormati korban serangan teror Inggris di London. (Daily Mail)

Di Tel Aviv, balai kota negara itu turut serta dalam aksi solidaritas pascaserangan teror dengan menampilkan bendera Inggris di dinding bangunannya.

Wali Kota Tel Aviv, Ron Huldai, kemudian mengunggah gambar bangunan City Hall di Israel yang diterangi cahaya berwarna merah, putih, dan biru.

"Tel Aviv City Hall menyala malam ini dalam warna Union Jack, sebagai solidaritas terhadap kota London dan rekan saya @SadiqKhan," jelas Huldai di Twitter.

Balai Kota di Tel Aviv ikut solidariitas atas teror Inggris di London. (Reuters)

Pascaserangan teror Inggris, cahaya yang sama juga terlihat di perpustakaan Birmingham.

"The @LibraryofBham menyala dengan cahaya ini untuk menunjukkan solidaritas Birmingham atas London. Doa kami untuk semua orang yang terdampak serangan di Jembatan Westminster...," posting Pemimpin Dewan John Clancy.

Perpustakaan Birmingham turut berduka atas teror Inggris di London. (Daily Mail)

Sementara itu, para pemimpin dunia telah menawarkan belasungkawa mereka dan menyatakan dukungan untuk Inggris.

Penyerangan beruntun terjadi di jantung pemerintahan Inggris pada Rabu 22 Maret 2017 jelang sore. Kala itu seorang pengendara menabrakkan mobilnya ke para pejalan kaki di Jembatan Westminster, London.

Tak berapa lama kemudian, pelaku yang sama berlari ke arah Gedung Parlemen Inggris. Ia menyerang polisi yang berjaga di sana dengan sebilah pisau. Aksinya itu kemudian dihentikan timah panas polisi.

Tembakan kemudian dilepaskan, menewaskan pelaku yang belum diketahui identitasnya.

Total korban tewas dalam serangan teror Inggris adalah lima orang, termasuk pelaku dan satu anggota polisi. Sekitar 40 orang lainnya luka-luka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya