Menhub Minta Pengusaha Berkontribusi ke Dunia Pendidikan

Djarum Foundation telah membuka program studi neutika kapal niaga dan teknika kapal niaga di SMK Wisudha Karya, Kudus, Jawa Tengah.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Mar 2017, 13:29 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi SMK Wisudha Karya, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/3/2017).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kalangan pengusaha untuk terlibat aktif membangun dunia pendidikan nasional. Para pengusaha bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Djarum Foundation dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Budi menjelaskan, Djarum Foundation merupakan lembaga nirlaba yang didirikan oleh pengusaha Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. Djarum Foundation telah membuka program studi neutika kapal niaga dan teknika kapal niaga di SMK Wisudha Karya, Kudus, Jawa Tengah.

Kurikulum dalam paket keahlian di SMK Wisudha Karya ini ‪mengacu pada standar kurikulum dari International Maritime Organization (IMO). Dalam program peningkatan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan ini, Djarum Foundation menggandeng pihak lain yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). 

Budi Karya berharap, kerja sama serupa dapat dilakukan di semua wilayah di Indonesia. "Saya harapakan tidak di Kudus saja mungkin tempat lain untuk mengelola," kata dia di SMK Wisudha Karya, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/3/2017).

Langkah yang dilakukan oleh Djarum Foundation dan SMBC dapat dilakukan oleh perusahaan lain. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) gencar mendorong pendidikan di dalam negeri.

"Dalam era Bapak Presiden Jokowi bersama Pak JK upaya untuk mengembngkan pendidikan sesuatu diutamakan. Oleh karenanya apa yang dilakukan Djarum Foundation diharapakan perusahaan lain melakukan kegiatan sama," jelas dia.

Dengan pendidikan yang berkembang maka bisa memunculkan potensi putra putri bangsa. Sehingga, mereka menjadi lebih kompeten.

"Harapannya anak-anak kita yang punya potensi bakat kepandaian dengan talenta yang ada kita berikan kesempatan. Dia dapat menjadi pengelola kapal yang tinggi, sebagai nahkoda. Sangat penting karena kompetensi tenaga ahli diperlukan," pungkas dia. (Amd/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya