Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, kenaikan utang Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. Untuk diketahui, utang Indonesia naik sebanyak Rp 40 triliun, dari Januari 2017 sebesar Rp 3.549,17 triliun menjadi Rp 3.589,12 triliun pada Februari.
Darmin mengatakan, meski naik, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) masih rendah, yaitu sebesar 27,9 persen.
"Kalau soal utang, kita itu satu di antara sedikit negara yang rasio utangnya terhadap GDP itu rendah," kata Darmin, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Baca Juga
Advertisement
Darmin menuturkan, kondisi tersebut disebabkan oleh perbaikan yang dilakukan pemerintah, dalam mengelola perekonomian. Hal ini telah dipelajari dari krisis ekonomi yang terjadi pada 1998. "Karena kita sudah perbaiki diri, banyak soal itu sejak krisis 98 lalu," ucap Darmin.
Darmin mengungkapkan, sedikit negara yang memiliki rasio utang terhadap PDB rendah. Hal tersebut menunjukan keuangan negara masih dalam keadaan sehat, meski hutang terus meningkat.
"Jadi kalau soal utang, kita termasuk negara yang tidak banyak dibandingkan dengan perekonomiannya," tutur Darmin.