Berat Badan Pria Faktor Utama Penentu Kualitas Sperma

Semakin meningkat berat badan seseorang, maka risiko terkena berbagai penyakit juga tinggi.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mar 2017, 19:09 WIB
Perut Buncit, Pertanda Penyakit Mematikan?

Liputan6.com, Jakarta Untuk masalah kesuburan pria, berat badan rata-rata sebaiknya tidak terlalu kurus ataupun tidak terlalu gemuk. Hal ini karena berat badan akan mempengaruhi sperma.

Melansir Telegraph.co uk, Selasa (21/3/2017) sebuah penelitian menemukan bahwa pria dengan berat badan rata-rata atau ideal yakni tidak terlau kurus ataupun gemuk mempunyai sperma yang lebih banyak dan lebih sehat.

"Penemuan kami lebih menyarankan bahwa pria yang berusaha untuk mendapatkan bayi dengan pasanganya perlu untuk mencapai berat tubuh yang ideal," ujar kepala penelitian, Dr Ghiyath Shayeb dari Aberdeen University.

Penelitian yang melibatkan jumlah partisipan sebanyak lima ribu lebih tersebut menemukan faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas sperma bisa disebabkan karena gaya hidup tidak sehat seperti merokok ataupun alkohol dan juga faktor usia.

Mengutip Yourfertility.org.au, sperma dengan kualitas yang buruk bisa terjadi pada pria yang mengalami obesitas. Penyebabnya bisa karena perubahan hormon yang tidak seimbang. Selain itu, mereka juga sering mengalami kesulitan ereksi.

Sedangkan untuk pria kurus cenderung memiliki sperma yang lebih sedikit. Oleh karena itu, berat badan pria harus sesuai dengan BMI (Body Mass Index) atau paling tidak mencapai berat badan yang ideal.

BMI yang ideal untuk pria di antara 18,5 sampai dengan 24,9. Bagi pria untuk menjaga kualitas dan kuantitas sperma penting sekali untuk menjaga berat badan yang seimbang.

Dengan mendapatkan berat badan yang ideal dan gaya hidup yang sehat, pria hanya membutuhkan 74 hari untuk mendapatkan kualitas sperma menjadi lebih baik. (Aida Tifani)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya