Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat hingga berada di level tertinggi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu didorong aksi beli investor asing.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (23/3/2017), IHSG naik 29,66 poin atau 0,54 persen ke level 5.563,75. Indeks saham LQ45 menguat 0,52 persen ke level 926. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Ada pun sebanyak 195 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 104 saham diam di tempat. 119 saham melemah. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.576,66 dan terendah 5.532.
Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 310.017 kali dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,2 triliun. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 724 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.323.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham industri dasar melemah 0,07 persen. Sektor tambang catatkan penguatan terbesar 1,52 persen. Disusul sektor saham keuangan menguat 1,07 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,60 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham STAR naik 34,67 persen ke level Rp 101 per saham, saham SAFE melonjak 34,19 persen ke level Rp 208 per saham, dan saham HOTL mendaki 14,49 persen ke level Rp 158 per saham.
Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham GMTD turun 11,28 persen ke level Rp 5.700 per saham, saham BSSR merosot 9,09 persen ke level Rp 1.900 per saham, dan saham MLPT melemah 9,74 persen ke level Rp 1.390 per saham.
Bursa Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,03 persen ke level 24.327, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,20 persen ke level 2.172, dan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,23 persen ke level 19.085.
Selain itu, indeks saham Shanghai menguat tipis 0,10 persen ke level 3.248, indeks saham Singapura naik 0,28 persen ke level 3.126, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,08 persen ke level 9.930.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, penguatan IHSG didorong aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia.
Aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia itu itu didukung keyakinan terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Selain itu sejumlah emiten yang membagikan dividen juga membantu kenaikan IHSG. "IHSG terus break high akan lanjutkan kenaikan," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.