Liputan6.com, Jakarta Harga minyak kembali melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat. Pemicu pelemahan harga minyak masih dipengaruhi oleh fokus dari kelebihan pasokan di pasar global.
Rekor dari persediaan minyak mentah AS menumbuhkkan kekhawatiran akan kelebihan pasokan di global, meskipun ada harapan bahwa permintaan bensi di AS akan tumbuh hingga musim panas.
Advertisement
Melansir Marketwatch, Jumat (24/3/2017), harga minyak Amerika Serikat, West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun 34 atau 0,7 persen, untuk menetap di level US$ 47,7 per barel pada bursa New York Mercantile Exchange.
Data dari FactSet menunjukkan bahwa harga sempat menyentuh kenaikan tiga sesi berturut-turut. Namun diakhiri penurunan di sesi keempat pada Kamis.
Sementara harga minyak acuan global Brent turun 8 sen atau 00,2 persen untuk menetap di level US$ 50,56 per barel di London’s ICE Futures.
Harga minyak mengalami pelemahan di sesi akhir pada Rabu, tapi tetap ditutup lebih rendah. Data awal dari Administrasi Informasi Energi AS Administration menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah AS naik 5 juta barel menyentuh rekor hingga 533,1 juta barel.