Liputan6.com, Antwerp - Seorang warga Prancis asal Afrika Utara ditangkap di kota Belgia, Antwerp. Menurut informasi pihak berwenang, ia dicurigai akan melakukan teror karena mengemudi dengan kecepatan tinggi di kerumunan orang.
Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi di De Meir -- jalan pusat perbelanjaan utama kota di bagian utara -- sebelum akhirnya berhasil dicegat petugas. Tidak ada laporan korban cedera atas peristiwa tersebut.
Advertisement
Insiden itu terjadi saat Belgia tengah memperingati tahun pertama serangan bom kembar di Brussels, yang menewaskan 32 jiwa dan melukai lebih dari 300 orang lainnya.
"Mobil itu terlihat sekitar pukul 11.00 (10.00 GMT). Kendaraan itu melaju dengan kecepatan tinggi di De Meir," kata kepala polisi Antwerpen Serge Muyters seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/3/2017).
"Rekan-rekan tentara kami melihatnya dan mencoba menghentikan kendaraan itu. Sopir terus mempercepat lajunya dan melewati lampu merah menuju dermaga pelabuhan," imbuh Muyters.
Kemudian pihak kepolisian dihubungi dan segera mengirim tim respons cepat untuk mencegat kendaraan dan si sopir.
"Tersangka, seorang pria asal Afrika Utara, langsung ditangkap," tegas Muyters.
"Pisau, pistol yang tak mematikan dan beberapa cairan tak dikenal ditemukan di dalam mobil," kata jaksa.
PM Belgia Charles Michel memuji pemerintah atas respons cepat petugas.
Kantor kejaksaan federal Belgia yang mengambil alih penyelidikan menyebut tersangka sebagai "Mohamed R", seorang pria berusia 39 tahun warga Prancis kelahiran Afrika yang tinggal di negara itu.
Pihak kejaksaan juga menguatkan temuan polisi dari dalam mobil pria itu.
"Senjata yang berbeda ditemukan - semacam senjata tajam, riot gun dan wadah cairan yang tak dikenali," tutur jaksa. Tentara unit penjinak bom dikirim ke tempat kejadian untuk memeriksa kendaraan.
Copycat?
Aksi pria Afrika itu terjadi sehari setelah teror London, saat sebuah mobil Hyundai 4x4 melaju dengan kecepatan tinggi di jembatan Westminster, menabrak banyak orang, lalu si sopir menuju Gedung Parlemen dan menikam seorang polisi.
Pelaku tewas setelah ditembak usai menikam polisi. 5 orang termasuk pelaku tewas dalam insiden itu, sementara 40 orang lainnya luka-luka.
Apakah peristiwa itu copycat -- meniru?
Saat pria Afrika itu melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi di tengah kerumunan, orang-orang bersama keluarga kerajaan Belgia tengah mengheningkan cipta selama satu menit di Bandara Zaventem dan stasiun bawah tanah Maelbeek di Brussels, Rabu 23 Maret.
Mereka tengah mengenang peristiwa bom bunuh diri di dua lokasi pada 22 Maret 2016 - serangan terburuk di tanah Belgia.
Tiga pelaku bom bunuh diri meninggal dalam insiden itu. Beberapa orang lainnya yang teridentifikasi pada CCTV sebagai kaki-tangan penyerang berhasil ditangkap.
Komplotan itu terkait dengan orang-orang yang melakukan penembakan dan pengeboman di Paris, Prancis pada November 2015 dii mana 130 orang tewas.