Liputan6.com, London - Salah satu fakta penting mengenai pelaku teror London Khalid Masood kembali terungkap. Ternyata sebelum melakukan aksi, ia sempat menginap di hotel budget di Brighton.
Hotel tersebut bernama Preston Park Hotel. Selama menginap, Masood meregoh kocek US$ 96 atau Rp 1,2 juta per malam. Polisi mendapatkan informasi penginapan di Brighton lewat sebuah kuitansi yang ditemukan di mobil Hyundai sewaan. Inilah mobil yang Masood gunakan untuk menjalankan aksinya.
Kepada staf Preston Park Hotel saat check-in menggunakan kartu kredit, pria itu berencana pergi ke London.
Sebelum check-out dan pergi ke tempat kejadian Masood sempat menyantap sebuah kebab di kamarnya.
Media ternama Inggris, The Sun, menuliskan, ia lalu berkendara menuju London dan turun di sebuah trotoar yang dekat dengan gedung parlemen Westminster.
Ahli forensik kepolisian menyebut jejak di terdapat beberapa sidik jari dan DNA di sejumlah perabotan di kamar Masood menginap. Seperti di ceret, tempat tidur dan trouser press atau gantungan celana. Sementara, detektif menyita rekaman CCTV.
Baca Juga
Advertisement
Selain memeriksa beberapa perabot, Kepolisian Inggris mengecek jaringan wi-fi hotel. Pemeriksaan dilakukan demi mencari tahu situs apa saja yang dikunjungi Masood.
Menurut sumber yang diwawancarai oleh media ternama Inggris The Sun, seorang pegawai hotel mengaku sempat berbicara dengan Masood. Ia pun melihat pria tersebut sebagai orang yang baik.
Ia menambahkan, Masood saat check-in menggunakan kartu kredit bernama Masood.
Masood masuk ke hotel sejak Selasa, 21 Maret 2017, pukul 11.30. Polisi percaya, pelaku menghabiskan beberapa hari pada pekan lalu sebelum ia melakukan serangan mematikan pada Rabu, 23 Maret 2017.
"Ia berbicara pada saya ia tinggal di atas toko gitar di Birmingham, tapi dia bukan orang asli Midlans dan ia berlogat London," sebut pria yang namanya dirahasiakan tersebut seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (24/3/2017).
"Setelah itu, ia mengatakan London terlihat tak lagi seperti seharusnya. Akhirnya sekarang saya ingat dan sadar kalau saya berbicara dengan pelaku serangan Westminster," sambungnya.
Dia pun menyebut, pemeriksaan polisi di tempatnya bekerja sudah selesai. Aktivitas hotel sudah berjalan seperti biasanya.
"Tapi saya tidak bisa berkomentar apakah kamar tempat dia (Masood) ditutup atau tidak, saya tak mau berkomentar," ucapnya.
Sementara itu, sumber di kepolisan mengatakan Masood menginap di Preston Park semenjak Jumat pekan lalu check-out pada Sabtunya. Ia lalu kembali check-in pada Selasa malam meminta kamar yang murah.
"Dalam dua kali check-in, Masood selalu meminta kamar tarif diskon. Ini agak aneh, karena jika Anda ingin melakukan aksi terorisme, tak akan berpikir soal harga kamar dan tak menggunakan kartu kredit," kata sumber itu.