Hadapi Pilkada Purwakarta, 3 Partai Koalisi Tanpa Calon

Perhelatan Pilkada Purwakarta baru akan digelar 2018 mendatang.

oleh Abramena diperbarui 24 Mar 2017, 12:52 WIB
Petugas melipat surat suara Pilkada DKI Jakarta 2017 di Gudang Logistik KPU Jakarta Pusat, Senin (24/1). Nantinya semua surat suara akan di distribusikan ke 1.237 TPS di seluruh wilayah Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Gempur M Surya)
Petugas melipat surat suara Pilkada DKI Jakarta 2017 di Gudang Logistik KPU Jakarta Pusat, Senin (24/1). Nantinya semua surat suara akan di distribusikan ke 1.237 TPS di seluruh wilayah Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Purwakarta - Penjajakan koalisi mulai digelar oleh tiga partai politik di Purwakarta, Jawa Barat, meski perhelatan Pilkada Purwakarta baru akan digelar pada 2018 mendatang. Namun, ketiga partai ini memandang perlu untuk terlebih dahulu dilakukan penjajakan jelang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta Syarif Hidayat mengatakan, partainya dengan PAN dan Hanura memiliki kesamaan substansi platform untuk menyusun visi Purwakarta 2018-2023. Demi pelaksanaan visi tersebut, ia menyebut perlu dilakukan koalisi besar untuk menjaga stabilitas politik di Purwakarta.

"Ya, hari ini kami, Golkar, Hanura, dan PAN bersepakat untuk menjalin koalisi jelang Pilkada Purwakarta 2018 mendatang," ujar Syarif di Purwakarta, Jumat (24/3/2017).

Menurut Syarif, jeda waktu yang masih lama itu juga akan dia manfaatkan untuk berkomunikasi dengan partai lain. "Semakin besar koalisi ini terjalin, justru akan semakin bagus," ucap dia.

Sementara, menurut Sekretaris DPD PAN Purwakarta Ragil Sukamto, meski belum mendeklarasikan calon, paling tidak ada kesepahaman di antara tiga partai tersebut meski secara basis massa berbeda.

"Kalau Golkar dan Hanura kan punya basis massa nasionalis, kami di PAN memiliki basis massa religius, jadi pas lah ini koalisi Nasionalis-Religius," jelas dia.

Ragil mengaku tak masalah jika nantinya hanya ada satu pasang calon yang akan mereka usung di Pilkada Purwakarta.

"Saya kira positif-positif saja, ini cermin konsensus masyarakat Purwakarta yang tidak menginginkan gesekan politik di Pilkada nanti," pungkas Ragil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya