Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 27 pemain yang saat ini menghuni Timnas Indonesia U22 akan tetap dipertahankan hingga pemusatan latihan di Spanyol, mulai 15 April 2017. Namun tidak semua pemain bisa tampil di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 yang berlangsung di Azerbaijan, Mei 2017.
ISG menjadi salah satu wadah bagi Luis Milla dalam mengasah kemampuan timnya. Pelatih asal Spanyol itu telah ditunjuk menangani Timnas Indonesia U22 proyeksi SEA Games 2017 dan Olimpiade 2018. Milla dibebani target medali emas untuk SEA Games dan semifinal di Asian Games.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Manajer Timnas Indonesia, Endri Erawan, hanya 23 nama yang boleh didaftarkan untuk ajang ini. "Ada kemungkinan juga beberapa pemain kami pulangkan. Itu karena hanya 23 pemain yang boleh didaftarkan di ISG," kata Endri yang juga CEO Mitra Kukar saat ditemui Liputan6.com.
Endri memastikan timnas Indonesia mulai bertanding pada 9 Mei 2017. Pasalnya, cabang sepak bola akan lebih dulu digelar sebelum upacara pembukaan yang berlangsung dua hari kemudian.
Setelah dari ISG, ujian berat juga menanti timnas Indonesia di Bangkok, Thailand. Pasukan Luis Milla yang baru saja kalah 1-3 Myanmar akan menghadapi kualifikasi Piala Asia 2018 U-23 grup H. Selain menjajal tim tuan rumah, Garuda Muda akan bertemu Negeri Jiran, Malaysia dan Mongolia.
"Untuk saat ini program yang kami siapkan hanya fokus untuk sampai SEA Games. Setelah ajang itu belum dibicarakan. Mudah-mudahan bisa dapat emas. Tapi, saya sebagai manajer hanya bisa membantu, yang menentukan itu di lapangan," jelas Endri.
Terakhir kali timnas Indonesia mencicipi emas pada SEA Games 1991 di Manila. Sejak itu, pencapaian terbaik tim Merah Putih hanya menjadi runner up pada edisi 1997, 2011, dan 2013. Dua dari tiga final itu, timnas Indonesia kalah dari Thailand.