7 Terduga Teroris Berencana Bangun Pelatihan Militer di Halmahera

Beberapa orang di antara terduga teroris itu pernah melakukan pelatihan militer di wilayah Filipina Selatan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Mar 2017, 13:39 WIB
Kabagpenum Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menyampaikan keterangan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/3). Martinus juga menyampaikan kronologis penangkapan terduga teroris di Ciwandan, Cilegon, Banten. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Tujuh terduga teroris yang ditangkap di sejumlah wilayah pada Kamis 23 Maret 2017 masih diinterogasi penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompu,l mengatakan penangkapan ketujuh terduga teroris ini dilakukan untuk mencegah rencana aksi teror mereka. Dari pengakuan ketujuh orang tersebut, mereka berencana membuat lokasi pelatihan militer di Halmahera, Maluku Utara.

"Kelompok ini akan membuat lokasi pelatihan di wilayah Halmahera," kata Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Bahkan beberapa orang di antara mereka pernah melakukan pelatihan militer di wilayah Filipina Selatan.

"Mereka juga diduga telah berlatih, beli senjata, bertukar informasi, bagian dari koneksi mereka dengan kelompok teror," ucap Martinus.

Dia menambahkan, penyidik juga masih mencari tahu alasan tujuh terduga teroris ini memilih Halmahera sebagai tempat pelatihan militer mereka. Apakah tempat pelatihan tersebut sudah dibuat di Halmahaera atau belum, penyidik masih menggalinya.

"Akan didalami kenapa merencanakan melakukan camp pelatihan di Halmahera. Apakah sudah ada atau belum, belum diketahui. Mereka ingin pindahkan camp di Poso ke Halmahera," tambah dia.

Delapan terduga teroris diamankan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dalam operasi penangkapan yang dilakukan pada Kamis 23 Maret 2017.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan penangkapan delapan terduga teroris itu dilakukan di tiga tempat yang berbeda. Yaitu di Kabupaten Bekasi, Tangerang Selatan, dan Banten.

Dari delapan terduga teroris itu, satu di antaranya tewas ditembak petugas lantaran melawan ketika dilakukan penangkapan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya