Liputan6.com, London - Ribuan warga London berkumpul di Trafalgar Square, untuk mengenang para korban teror di Inggris. Mereka membawa lilin-lilin untuk dinyalakan di sana.
Kerumunan orang itu larut dalam sunyi saat berkumpul di Trafalgar Square. Mereka berdoa untuk polisi dan tiga warga sipil yang tewas dalam teror London yang dilakukan teroris Khalid Masood.
Advertisement
Itu adalah momen langka, refleksi kesunyian ribuan warga London yang bergegas datang ke alun-alun usai bekerja. Salah satu pengunjung terdengar mengatakan "begitu banyak orang tapi suasananya damai".
Seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (24/3/2017), saat itu semua orang bergabung. Baik umat Yahudi, Kristen, Muslim, atheis, pensiunan dan bayi, bersama-sama mengheningkan cipta selama satu menit untuk korban teror London - tiga di antaranya diidentifikasi sebagai PC Palmer, guru Spanyol Aysha Frade, dan wisatawan AS Kurt Cochran.
Mereka mengangkat bendera Union Jacks, meletakkan lilin di tumpukan pasir dan meninggalkan kartu ucapan serta tulisan berisi doa di jalanan.
Seorang pensiunan, Wendy Scott sambil meletakkan bunga bakung di alun-alun mengatakan, "Kami akan bisa melewati cobaan ini".
Inisiatif Wali Kota Sadiq Khan
Acara mengenang korban ini diselenggarakan oleh Wali Kota London Sadiq Khan. Ia mengundang orang untuk datang bersama-sama memberikan penghormatan korban teror pada pukul 18.00.
"Orang-orang jahat tidak akan berhasil menghancurkan kehidupan bersama kita dan kami mengutuk mereka," ucap Khan.
Bergabung dengan Khan dalam acara itu termasuk Menteri Dalam Negeri Amber Rudd.
"Para korban adalah orang-orang yang datang dari seluruh penjuru dunia. Ini waktunya untuk mengucapkan terima kasih kepada polisi heroik dan layanan darurat yang bergegas membantu, dan pada saat yang sama mereka mendorong orang lain untuk menyelamatkan diri".
"London adalah sebuah kota besar, penuh dengan orang yang menakjubkan dari semua latar belakang. Ketika London menghadapi kesulitan, kami selalu bekerja sama. Kami bersatu dan menunjukkan kepada dunia bahwa London adalah kota terhebat di dunia. "
Pada kesempatan itu, Amber Rudd juga memuji keberanian polisi yang tewas, Keith Palmer. "Dia pemberani... dan dia sudah melakukan tugasnya dengan baik."
Penduduk setempat menolak untuk takut dengan aksi teror di jantung ibu kota London pada Rabu 22 Maret. Mereka bahkan berkumpul untuk mengambil gambar dan meletakkan karangan bunga di Westminster Bridge, setelah Kepolisian Metropolitan mengangkat garis batasnya.
Di media sosial, netizen ramai membuat posting status meme inspirasional.
Politisi dan polisi juga mendesak masyarakat untuk tidak membiarkan serangan itu menciptakan budaya 'ketakutan' di kota, dengan hashtag #LondonisOpen dan #WeAreNotAfraid yang kemudian menjadi tren di Twitter.
Pada Rabu 22 Maret menjelang sore teror London terjadi, saat itu sebuah mobil Hyundai 4x4 melaju dengan kecepatan tinggi di jembatan Westminster menabrak banyak orang. Lalu si sopir menuju Gedung Parlemen dan menikam seorang polisi.
Pelaku tewas setelah ditembak usai menikam polisi. Lima orang termasuk pelaku tewas dalam insiden itu, sementara 40 orang lainnya luka-luka.