Liputan6.com, London - Pada Juli 1981, malam sebelum pernikahannya yang mewah bak negeri dongeng dengan Putri Diana digelar, Pangeran Charles dikabarkan menangis.
Air matanya mengucur diduga karena tak rela berpisah dengan cinta sejatinya, Camilla Parker Bowles.
Advertisement
Menurut buku baru yang ditulis oleh Sally Bedell Smith, "Prince Charles: The Passions and Paradoxes of an Improbable Life", sang putra mahkota Kerajaan Inggris merasa tertekan untuk menikahi Diana. Tapi, ia terpaksa.
Dikutip dari People, Jumat (24/3/2017), kisah cinta Charles dan Camilla berawal saat keduanya berkenalan pada 1971. Menurut Bedell Smith, Charles menyukai sosok Camilla yang ramah, senang dengan alam pedesaan, dan tak tertarik dengan fashion.
Mereka memiliki selera humor yang sama. Pangeran Charles pun tenggelam dalam kepribadian Camilla yang selalu menjadi sosok pendengar.
Merupakan hal yang normal jika Charles tertarik dengan Camilla, perempuan yang berasal dari kalangan atas.
Lady Annabel Goldsmith mengatakan kepada Bedell Smith, Camilla merupakan sosok keibuan nan hangat, dengan daya tarik seksual yang sangat besar.
Meski memiliki hubungan yang terlihat bahagia, keduanya memutuskan berpisah ketika Charles ditugaskan ke luar negeri dalam tugas Royal Navy pada 1973.
Patricia Mountbatten mengatakan kepada Bedell Smith, adalah masalah jelas yang dialami Camilla. Ia memiliki masa lalu seksual dengan kekasih "putus sambung"-nya, Andrew Parker Bowles.
Terlebih lagi, saat Camilla dan Charles mengakhiri hubungan, Pangeran Inggris itu baru berusia 24 tahun dan tak memiliki keinginan untuk memutuskan pilihan. Tak lama setelah mereka putus, Camilla rujuk dengan Parker Bowles dan menikah pada 1973.
Namun Charles dan Camilla tak dapat berpisah satu sama lain dalam jangka waktu yang lama. Mereka pun kembali menjalani kisah asmara.
Meski demikian keduanya tak bisa bersatu. Istri seorang calon raja Inggris harus berstatus perawan. Camilla telah menjanda.
Ketika Charles mulai menjalin hubungan dengan Diana pada 1980, sejumlah tekanan membuatnya harus menentukan pilihan dan menetap. Meski usia keduanya berjarak 13 tahun, Putri Diana dinilai sebagai pasangan serasi.
Putri Diana berasal dari kalangan bangsawan, menyenangkan, dan cantik.
Charles Dipaksa Menikahi Diana?
Namun, Charles tampaknya tak ingin tergesa-gesa untuk menikah. Namun hal itu berubah, ketika media mulai berspekulasi bahwa dia dan Diana menghabiskan dua malam bersama.
Tapi, Pangeran Philip mengirim surat kepada Charles yang berisi bahwa reputasi Diana membuatnya cocok untuk menjadi pendamping Charles. Ia pun diminta untuk membuat keputusan atas hubungan mereka.
Charles menganggap surat itu sebagai perintah untuk bertunangan. Namun ia tak jatuh cinta dengan Diana dan belum siap.
Menurut Bedell Smith, secara psikologis, Chalres menganggap surat dari ayahnya itu sebagai bentuk "bullying", jadi ia membacanya sebagai "bullying letter".
Namun Bedell Smith mengatakan, surat itu lebih sebagai pernyataan bahwa Charles harus segera memilih untuk melamar Diana atau melepaskannya.
Akhirnya, Charles dan Diana bertunangan pada Februari 1981 dan menikah pada bulan Juli di tahun yang sama.
Namun ketegangan hubungan mereka telah dimulai sebelum keduanya melangkahkan kaki menuju altar.
Menurut kabar, Diana menangis saat pertandingan polo yang berlangsung menjelang pernikahannya, dan mengatakan bahwa ia ingin membatalkan semuanya.
Bedell Smith menulis, keduanya sangat berbeda. Diana berumur satu dekade lebih muda dan keduanya tak memiliki hobi yang sama.
Diana juga tak menyukai kebiasaan Charles. Menurut sejarawan Paul Johnson, Charles meletakkan bajunya di tempat tidur sebelum berpakaian dan memanggil pelayan jika membutuhkan baju baru.
Ketika Diana bertanya mengapa ia tak mengambil bajunya sendiri, Charles menjawab "Dia (pelayan) dibayar untuk melakukannya".
Perawan Diana
Di sisi lain, Diana menikah dengan Charles pada usia 20 tahun. Sang lady mungkin tak mengira, perkawinannya pada 29 Juli 1981 akan berakhir dengan nestapa.
Seorang teman sekelasnya, Joyce Carol Oates mengatakan, Diana masih perawan kala itu. "Dia adalah gadis yang romantis, yang akan menyerah keperawanannya pada cinta sejatinya, yang ia yakini suatu saat akan datang," tulis Oates dalam esai yang ditulis pascakematian Diana, seperti dikutip dari Time.
Charles adalah 'cinta sejati' Diana. Namun, pria itu tak merasakan hal yang sama.
Kenyataan tak seindah mimpi-mimpi romantis Diana. Sang pangeran Inggris yang menikahinya ternyata punya hubungan gelap dengan seorang perempuan dari masa lalunya: Camilla Parker Bowles.
Bahkan setahun setelah pernikahannya, Diana dilaporkan mencoba bunuh diri karena mencurigai hubungan gelap Charles dan Camilla.
Pada kunjungan tahun 1985 di sebuah rumah sakit di London, Diana sempat keceplosan. "Penyakit paling parah di dunia dialami orang-orang yang merasa tak dicintai."
Sudah lama jadi desas-desus bahwa pada awal 1990-an, bahwa Princess of Wales sudah berpisah dengan sang suami. Jauh lebih lama dari saat Diana berfoto di depan simbol cinta Taj Mahal pada Februari 1992.
Belakangan, mantan pengawalnya, Ken Wharfe menguak apa yang sebenarnya terjadi kala itu. Menurut Wharfe, Diana menyerah dengan pernikahannya saat Charles mengalami kecelakaan dalam pertandingan polo pada 1990.
Kala itu, suaminya sendiri melarangnya untuk menjenguk di rumah sakit. Sebaliknya, ia membolehkan Camilla datang.
"Diana mengaku kepadaku ... dengan tekad bulat, bahwa itu adalah 'batas kesabarannya'. Ia merasa kasih sayangnya kepada suaminya percuma...apa yang tak diinginkan sang pangeran, akan disalurkan pada publik," kata Wharfe dalam memoarnya, seperti dikutip dari situs Inggris, Female First.
Advertisement