Memahami Ereksi Pria dari Remaja Sampai Lansia

Kondisi ereksi pria ternyata mengalami perubahan sesuai dengan pertambahan usia mereka.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Mar 2017, 19:00 WIB
Ereksi dari berbagai kelompok usia.

Liputan6.com, Jakarta Ereksi atau kondisi penis mengeras saat terangsang sering menjadi perhatian pria. Permasalahan ereksi, seperti kesulitan ereksi atau berkurangnya kekerasan ereksi, kerap kali mengganggu pria saat bercinta dengan pasangannya.

Untuk lebih mengenal soal ereksi, urolog Dr Andrew Siegel memberikan pemaparan soal ereksi dari berbagai kelompok usia.  

dr Siegel yang juga Assistant Clinical Professor of Surgery di Rutgers-New Jersey Medical School, Amerika Serikat menuliskan, usia lanjut bisa menjadi kondisi yang sangat buruk bagi pria untuk ereksi, sesuai ditulis dari Health24, Minggu (26/3/2017).

Ereksi sebelum pubertas

Dr Ferdi Marais, urolog dari Busamed Private Hospital di Somerset West mengatakan, bagi anak laki-laki yang belum mencapai pubertas tapi sudah ereksi termasuk fakta yang umum terjadi.

Hal ini karena ereksi yang terjadi masuk kategori ereksi psikogenik (rangsangan audio visual atau fantasi), refleksif (rangsangan sentuhan pada penis), dan nokturnal (ereksi yang normal dialami selama tidur).

“Biasanya dua jenis ereksi refleksif dan nokturnal terlihat pada anak-anak sebelum pubertas,” kata Dr Marais.

Ereksi usia 20-an

Pada usia 20-an tahun, libido sedang tinggi-tingginya. Oleh karena itu, sedikit rangsangan saja dapat timbulkan ereksi.

Bahkan mungkin pria bisa tiba-tiba ereksi ketika mereka tidak ingin ereksi. Namun, konsekuensi yang berisiko kemungkinan bisa mengakibatkan ejakulasi dini.


Ereksi usia 30-an

Ereksi usia 30-an

Gairah seks pria tetap kuat tapi tidak cukup kuat akibat apa yang dikonsumsi pada usia 20-an tahun. Pria masih bisa mendapatkan ereksi berkualitas tapi tidak bisa diperoleh secara spontan.

Ereksi usia 40-an

Setelah usia 40-an tahun, perubahan fungsi seksual menjadi lebih nyata. Pria biasanya bisa mendapatkan ereksi berkualitas yang cukup bagus tapi pada usia ini, namun mereka membutuhkan rangsangan fisik yang lebih intens.

Ereksi usia 50-an

Seks masih dinilai penting tapi keinginan seks biasanya berkurang. Pada malam hari dan pagi hari, ereksi menjadi lebih jarang.


Ereksi usia 60-an

Ereksi usia 60-an

Tingkat testosteron telah anjlok, yang mengarah pada dorongan seks menjadi berkurang. Ereksi masih dapat diperoleh walau membutuhkan lebih banyak usaha. Meskipun disfungsi ereksi menjadi kondisi yang tidak terelakkan.

Ereksi usia 70-an

Kualitas ereksi pria terasa turun setelah mencapai usia 70 tahun. Ereksi spontan pun jarang terjadi.

Namun, Dr Ravi Kacker, urolog di Harvard mengatakan, pandangan ereksi turun setelah usia 70 tahun merupakan kesalahpahaman umum.

Ereksi tetap diperlukan demi pria raih orgasme. Bahkan penis yang lemah dapat dirangsang untuk orgasme sehingga memungkinkan bagi pria 70-an tahun untuk merasakan keintiman seksual.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya