Menteri Jonan Bagikan 4.700 Unit Konventer Kit ke Nelayan Riau

Pembagian konverter kit untuk nelayan sebagai bagian dari program konversi BBM ke BBG sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mar 2017, 12:03 WIB
Pembagian konverter kit untuk nelayan sebagai bagian dari program konversi BBM ke BBG sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan memberikan bantuan paket alat pengubah konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Bahan Bakar Gas (BBG) atau konverter kit untuk kapal nelayan di Provinsi Kepulauan Riau.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan ‎mengatakan, paket konverter kit yang akan dibagikan ke nelayan Kepulauan Riau mencapai 4.700 unit. pembagian akan bertahap dan ditargetkan bisa selesai dalam waktu dua tahun.

“Bantuan untuk nelayan, diajukan 4.700 unit untuk nelayan. Kami akan coba program ini dalam dua tahun. Tidak bisa tahun ini semua karena sudah dialokasikan juga untuk daerah lain,” kata Jonan, seperti yang dikutip dari situs resmi Ditjen Migas, di Jakarta, Sabtu (25/3/2017).

Pembagian konverter kit untuk nelayan sebagai bagian dari program konversi BBM ke BBG, yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi BBM dan meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil. Karena dengan menggunakan BBG jenis Liquified Natural Gas (LPG) biaya operasional melaut jadi lebih hemat.

Pembagian konverter kit untuk nelayan dilakukan sejak tahun lalu. Saat itu, sebanyak 5.400 paket konverter kit dibagikan kepada nelayan di beberapa kabupaten kota, antara lain Cirebon, Cilacap, Tuban dan Karang Asem Bali.

Untuk 2017, akan dibagikan 24 ribu paket untuk nelayan yang tersebar di 17 kabupaten kota. Saat ini, prosesnya telah memasuki tahap verifikasi calon penerima. Diharapkan dalam waktu dekat, konverter kit dapat mulai dibagikan kepada nelayan yang berhak. Ditargetkan pada 2019, seluruh nelayan kecil di Indonesia sudah memperoleh paket konverter kit ini.

Pembagian konverter kit terutama dilakukan di daerah pesisir Jawa, Kalimantan dan Sumatera dan Sulawesi. Sementara untuk daerah Maluku dan Papua, belum dapat dilakukan karena infrastruktur LPG yang masih terbatas.

Nelayan yang dapat menerima paket berupa konverter kit dan dua tabung LPG 3 kg ini adalah nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 GT yang berbahan bakar bensin atau solar dan kapal yang digunakan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).

Sedangkan jenis alat tangkap yang digunakan adalah alat tangkap yang ramah lingkungan serta belum pernah menerima bantuan sejenis dari Pemerintah Pusat, Pemda atau badan usaha‎. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya