5 Pemain Pembangkang di Liga Inggris

Dimitri Payet berontak karena ingin sekali cabut dari klub asal London tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Mar 2017, 10:00 WIB
Tendangan bebas pemain City, Aleksandar Kolarov yang dihadang para pemain MU pada pertandingan Piala Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris (26/10). (Reuters/Jason Cairnduff)

Liputan6.com, Jakarta - Tak semua klub mengira bahwa sepak bola akan berjalan baik-baik saja. Hal ini karena mereka acap menemui para pemberontak di klubnya sendiri, dan bahkan pernah menolak untuk main.

Masih ingat kasus Dimitri Payet belum lama ini? Ya saat masih perkuat West Ham United, pemain asal Prancis ini pernah menolak main.

Dia berontak karena ingin sekali cabut dari klub asal London tersebut. Alhasil, Payet dituruti untuk angkat kaki dari West Ham. Dia akhirnya dijual ke Olympique Marseille.

Selain Payet, ada lima pemain lain yang pernah berontak di klubnya. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya dikutip dari Belfasttelegraph:


Saido Berahino

11 penyerang ini masuk radar bidikan klub-klub raksasa Premier League (Daily Mail)

Setelah West Bromwich menolak dua tawaran pada deadline day dari Tottenham pada 2015, Berahino berontak. Dia bahkan terang-terangan menyatakan ketidakbahagiaannya di sana.

Bahkan, melalui Twitter pribadi, Berahino menyampaikan keluh kesahnya. "Sedih, bahagiaman saya tak bisa mengatakan dengan tepat karena klub mempermalukan saya. Saya tak akan pernah bermain untuk Jeremy Peace (Pemilik Albion kala itu," tulis Berahino.

Namun akhirnya Berahino melunak. Dia akhirnya meminta maaf beberapa bulan kemudian dan melakoni pertandingan lagi untuk The Baggies.


Carlos Tevez

Carlos Tevez (AFP/STR)

Penyerang Argentina ini sempat menghebohkan pada September 2011. INi setelah Manajer Roberto Mancini mengatakan kalau Tevez menolak melakukan pemanasan jelang Liga Champions Manchester City vs Bayern Muenchen.

Mancini mengisyaratkan kalau Tevez tak pernah bermain untuk City lagi. Sang striker diskors oleh klub, dan menghabiskan banyak waktu di Argentina.

Setelah gagal cabut Tevez diizinkan kembali berlatih di City setelah istirahat lima bulan. Dia meminta maaf atas tindakannya itu dan kembali bermain pada Maret 2012.


Paul Scholes

Manchester United's Paul Scholes celebrates beating Liverpool goalkeeper Jose Reina and defender Sami Hyyppia to score during the match at Old Trafford, Manchester, England, 22 October 2006. AFP PHOTO/ANDREW YATES

Diam-diam Scholes pernah memberontak saat diasuh oleh Sir Alex Ferguson. Dia dilaporkan menolak main di pertandingan Piala Liga pada 2001.

Scholes dilaporkan perang dingin dengan Ferguson saat putaran ketiga lawan Arsenal. Namun, dia kemudian meminta maaf dan mengakui kalau itu sudah berakhir.


Pierre van Hooijdonk

Nottingham Forest

Pemain asal Belanda ini setelah balik dari Piala Dunia 1998 pernah menolak bermain di Nottingham Forest. Ini setelah dia tahu kalau ada tawaran transfer datang dan ditolak klubnya.

Van Hooijdonk menyatakan tak memiliki pilihan untuk mogok main. Dia akhirnya tak bermain selama empat bulan.

Namun pada akhirnya Van Hooijdonk kembali dan meminta maaf. Tapi, dia kembali mogok main saat mencetak gol dan rekan setinya ogah untuk rayakan bersamanya.


George Eastham

George Eastham

Mungkin pemain ini bisa dibilang yang paling berontak dalam daftar. Ya, Eastham ogah bermain setelah permintaan cabutnya ditolak Newcastle pada 1959.

Meskipun kontraknya akan berakhir dua bulan lagi, Eastham tetap ngotot cabut. Newcastle akhirnya menyerah dan biarkan Eastham cabut ke Arsenal.

Eastham kemudian memenangkan kasus di pengadilan melawan Newcastle dalam hal sistem transfernya. Pendukung Newcastle sampai saatini membenci Eastham. (I. Eka Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya