Kebiasaan Buruk Orangtua soal Uang Bisa Berlanjut ke Anak?

Dampak Orangtua memiliki tabungan begitu beda terhadap sikap anak ketimbang orangtua tak punya tabungan.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mar 2017, 08:00 WIB
Ilustrasi Mengelola Perencanaan Keuangan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kebiasaan jelek soal uang dimulai dari sejak kecil. Berdasarkan studi terbaru menemukan kalau orangtua memiliki kebiasaan buruk soal keuangan juga akan berlanjut kepada anaknya.

Hasl penemuan studi itu dilakukan oleh perusahaan asset management T.Rowe Price. Perusahaan tersebut mensurvei sekitar 1.000 orangtua yang memiliki anak berusia 8-14 tahun. Mereka juga mewawancarai anaknya.

Dari survei itu disebutkan, kalau 98 persen anak memiliki orangtua yang punya tiga jenis tabungan untuk menabung, misalkan pensiun, dana daruat, dan biaya kuliah. Sedangkan 86 persen anak memiliki orangtua yang tidak punya tiga jenis tabungan tersebut.

Anak yang memiliki orangtua suka menabung tersebut juga suka mendiskusikan soal uang kepada anaknya. Jumlah anak yang suka diskusi soal uang kepada orangtuanya mencapai 83 persen dibandingkan anak yang orangtuanya tidak memiliki banyak jenis tabungan. Jumlahnya mencapai 66 persen.

Kebiasaan menabung orangtua pun berlanjut kepada anaknya. Anak tersebut jarang menghabiskan sekaligus uangnya ketika sudah mendapatkan uang. Jumlahnya mencapai 40 persen ketimbang anak yang tidak memiliki tabungan yang mencapai 52 persen.

Sedangkan orangtua yang memiliki kesulitan keuangan mencapai 71 persen memiliki anak yang biasanya menghabiskan uang begitu mendapatkannya.

"Ini tidak mengejutkan tapi menyedihkan. Kalau kebiasaan jelek orangtua soal uang dapat dilanjutkan ke anak-anak mereka. Orangtua ini mendapatkan konsekuensi berganda dari kesalahan keuangan mereka sendiri, mulai dari kesalahan mengatur uang dan prospek hal itu berlanjut ke anaknya," jelas Roger Young, Perencana Keuangan Senior T.Rowe Price, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Senin (27/3/2017)

Young menyarankan orangtua mulai membuka diskusi soal keuangan kepada anak termasuk salah mengatur keuangan. Jadi dengan diskusi itu, keluarga dapat belajar, dan anak belajar dari pengalaman orangtuanya.

Orangtua yang diskusi soal keuangan kepada anak setidaknya sekali seminggu biasanya anak tersebut pintar soal uang. Dengan membiarkan anak mengatur keuangan itu juga dapat membantu.

Sebagian orangtua menyatakan, kalau pihaknya membiarkan anak memutuskan untuk simpan dan habiskan uang sesuai keinginannya. 40 persen anak menyatakan kalau dirinya segera habiskan uang ketika mendapatkannya. Sedangkan 53 persen anak yang tidak dapat mengontrol uangnya mencapai 53 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya