Vinales Jaga Dominasi Spanyol di MotoGP

Pembalap Spanyol memenangkan 72 persen balapan MotoGP sejak 2010.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 26 Mar 2017, 17:15 WIB
Maverick Vinales digadang-gadang sebagai salah satu kandidat juara dunia MotoGP 2017. (EPA/Fazry Ismail)

Liputan6.com, Losail - Bendera Spanyol akan terus berkibar di podium MotoGP jika melihat sepak terjang Maverick Vinales pada tes pramusim 2017.

Tampil istimewa pada pengujian di Valencia, Malaysia, Australia, dan Qatar, pembalap berusia 22 tahun tersebut siap mempertahankan dominasi Negeri Matador di MotoGP.

Dia bakal melanjutkan peran yang sebelumnya bergantian dijalankan dan dimainkan Jorge Lorenzo-Marc Marquez.

Potensi Vinales melaksanakan itu tidak main-main. Legenda balap 500cc Kevin Schwantz bahkan menilai pemuda asal Katalan tersebut bisa membuat juara dunia sembilan kali Valentino Rossi pensiun lebih cepat.

"Rossi mengatakan ingin turun balap di Le Mans (24 jam), atau melakukan aktivitas lain yang belum dicapai selama ini. Dia seperti mempersiapkan diri," tutur Schwantz.

"Apakah Rossi akan meninggalkan MotoGP akhir musim nanti jika Vinales mengalahkannya? Bisa jadi," sambungnya, dilansir Motorsport.


Hegemoni Negeri Matador

Terhitung sejak 2010, titel juara MotoGP hanya sekali lepas dari Spanyol. Anomali tersebut hadir ketika penunggang Australia Casey Stoner mencuri gelar 2011 bersama Honda.

Pada kurun waktu itu, Lorenzo dan Marquez membagi rata penghargaan dengan masing-masing tiga kali bertakhta.

Marc Marquez merayakan kemenangan balapan MotoGP. Bersama Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Maverick Vinales, Marquez mempertahankan dominasi Spanyol di ajang kuda besi. (AFP/Mohd Rasfan)

Jika dirinci lagi, dominasi pembalap Spanyol akan semakin terlihat. Lorenzo memenangkan 39 balapan. Sedangkan Marquez berjaya 29 kali.

Ditambah Dani Pedrosa yang menduduki podium teratas pada 21 kesempatan, plus kesuksesan Vinales pada GP Inggris 2016, pembalap Spanyol berarti memenangkan 90 seri pada tujuh kampanye terakhir MotoGP.

Jumlah itu sangat besar karena balap kuda besi itu hanya menghadirkan 125 GP. Artinya, pembalap Spanyol memenangkan 72 persen balapan.


Mengenal Vinales

Layaknya pembalap lain, Vinales memulai karier balap di kelas 125cc. Tidak butuh waktu lama banginya untuk menunjukkan talenta. Dia menduduki 3 besar pada dua partisipasi pertama ajang yang kini dikenal dengan nama Moto3 tersebut.

Tahun 2013, Vinales mencapai puncak dengan memenangkan gelar dunia. Meski hanya tiga kali memenangkan balapan, dia sukses menempati podium 15 kali. Konsistensi tersebut membuatnya mengoleksi 323 poin, unggul atas pesaing terdekat Alex Rins (311).

Kesuksesan ini mengangkat Vinales ke Moto2. Di sini dia mempertahankan trek bagus dengan menduduki urutan ketiga klasemen akhir pada kampanye debut.

Namun, sosok yang mengenakan nomor 25 pada musim ini itu tidak berlama-lama di kelas tersebut. Dia direkrut Suzuki demi mendampingi Aleix Espargaro untuk MotoGP 2015.

Baru di sini Vinales kesulitan. Dia tidak berkutik karena motor kurang kompetitif. Baru pada musim kedua Vinales mampu bicara, dengan memenangkan satu seri dan empat kali naik podium.

Maverick Vinales ketika memenangkan GP Inggris 2016 bersama Suzuki. (AFP/Oli Scarff)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya