Liputan6.com, Jakarta Gerakan Earth Hour menjadi bentuk melindungi bumi yang semakin menua. Seiring berjalannya waktu, banyak permasalahan yang terjadi baik itu secara alami ataupun karena ulah manusia. Salah satunya penggunaan energi yang berlebihan dapat membuat bumi lambat laun memburuk. Melihat hal ini Shangri-La Hotel Jakarta ikut peduli pada lingkungan hidup dan mengurangi dampak perubahan iklim dalam gerakan Earth Hour.
Baca Juga
Advertisement
Gerakan yang dipelopori oleh Worldwide Wildlife Fund for Nature (WWF) ini didukung Shangri-La Hotel menggelar konferensi pers WWF. Konferensi ini merupakan komitmen gabungan untuk mengajak individu, kelompok, sekolah, pemerintah kota, kantor-kantor perusahaan dan pemerintah, juga gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan, untuk mematikan lampu-lampu selama satu jam, di hari Sabtu (25/3/2017). Pemadaman lampu ini dimulai dari pukul 8.30 hingga 9.30 malam waktu setempat, sebagai simbol kepedulian terhadap kondisi alam dan iklim yang semakin memprihatinkan.
Sementara itu, Shangri-La Hotel Jakarta juga mematikan lampu di sebagian area hotel dan mengurangi penggunaan penerangan di area publik, restoran maupun eksterior hotel. Para tamu hotel juga dihimbau untuk berpartisipasi dalam gerakan earth hour ini dengan mematikan lampu di kamar-kamar mereka pada jam tersebut.
Yang lebih menarik, gerakan earth hour ini diisi dengan kegiatan menyalakan lilin natural dari batok kelapa bekas, saat waktu pemadaman lampu tersebut di taman Hotel. Karyawan hotel mengumpulkan lebih dari 100 batok kelapa bekas, yang air dan dagingnya dibuat minuman istimewa di restoran SATOO. Batok kelapa itu kemudian dijadikan wadah lilin dan disusun untuk membentuk angka 60+ yang dikenal sebagai simbol Earth Hour. Cahaya ini terlihat indah dan mengagumkan dari atas.