Cerita Johann Zarco soal Debutnya di MotoGP

Johann Zarco tampil mengejutkan di seri perdana MotoGP 2017.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 27 Mar 2017, 17:00 WIB
Johann Zarco tampil mengejutkan di seri perdana MotoGP 2017. (AFP/Jese Jordan)

Liputan6.com, Losail - Johann Zarco tampil mengejutkan di seri perdana MotoGP 2017. Pembalap debutan itu sempat memimpin balapan MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (26/3/2017) atau dinihari WIB.

Tak ada yang memprediksi kalau Zarco bakal memimpin balapan. Bersama timnya, Yamaha Tech3, pembalap berusia 26 tahun tersebut mengambil alih posisi rider Movistar Yamaha, Maverick Vinales di barisan terdepan.

"Sebelum balapan, saya sudah sangat siap. Saya memulai balapan dari baris kedua dan menggunakan kesempatan ini untuk mengejar pembalap papan atas," ucap Johann Zarco, dikutip dari Motor Sport.

"Saya sempat memulainya dengan baik, meski sempat lambat di dua lap awal. Saya sangat percaya diri dan merasa lebih baik dari yang lain. Saya senang bisa menyalip pembalap papan atas, memimpin balapan, dan membuat jarak," katanya menambahkan.

Namun sayang, di tengah rasa percaya dirinya yang terlalu tinggi, Zarco yang tengah memimpin balapan malah terjatuh. Juara Moto2 dua musim terakhir itu terjatuh di lap ketujuh karena kehilangan keseimbangan.

"Sebenarnya saya tidak mau terburu-buru di seri perdana MotoGP itu, tapi saya terlalu keras (mengerem) dan melebar di tikungan kedua dan itu membuat saya terjatuh," ujar pembalap asal Prancis tersebut.


Pelajaran Berharga

Kesalahan tersebut membuat Zarco gagal membuat debut gemilang pada musim perdananya di MotoGP. "Itu membuat hati saya terluka, tapi tidak secara fisik," katanya.

Meski terlihat terpukul, Zarco mengaku mendapat banyak pelajaran dari MotoGP Qatar. Dia pun semakin terpacu membuat kejutan di musim perdananya.

"Saya tidak merasa rugi, malah dapat banyak pelajaran. Saya sangat positif dengan hasil ini. Saya menikmatinya dan merasa semakin kuat untuk masa depan," ujar Zarco.

"Kami harus menerima sebuah hal penting, jika Anda membuat keputusan untuk menyerang lebih cepat, Anda akan menemukan sebuah batasan. Mungkin, lebih tepatnya, ini batasan seorang debutan. Saya lebih memilih untuk menerima keputusan yang sudah saya buat," ucapnya mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya