Liputan6.com, Melbourne - Predator anak ternyata juga memanfaatkan media sosial (medsos) untuk mencari korban. Salah satu modus terbarunya adalah memperdaya korban lewat aplikasi karaoke online Musical.ly, aplikasi karaoke online yang banyak digandrungi pengguna berusia 9-14 tahun.
Peristiwa terjadi pada seorang anak perempuan bernama Charli yang tinggal di Melbourne, Australia. Saat itu, Charli yang tengah asyik memainkan iPad milik ibunya, Alicia, mendapati notifikasi dari Musical.ly.
Notifikasi berupa pesan dari akun bernama 'The Real Justin Bieber'. Penasaran, Alicia bertanya kepada anaknya tentang siapa yang mengirim pesan dengan nama tersebut.
Charli mengaku tidak tahu. Karena terlanjur penasaran, Alicia pun mengecek isi pesan dari sosok yang tak dikenal itu. "Pesan yang dikirim itu adalah pertanyaan 'siapa yang mau memenangkan video call 5 menit bersama aku (Bieber)?," kata Alicia sebagaimana dilansir NewsAustralia, Rabu (29/3/2017).
Awalnya, Alicia tidak curiga. Ia malah mengira akun tersebut benar-benar akun resmi Justin Bieber. Setelah beberapa saat, barulah ia menerima notifikasi selanjutnya dari akun yang sama. "Isinya sangat mengejutkan. Tidak senonoh. Saya langsung simpan iPad saya dan tidak diperlihatkan ke Charli," lanjut Alicia.
Baca Juga
Advertisement
"Kamu hanya perlu mengirimkan foto tanpa busana, atau juga bisa foto alat kelaminmu,” begitu kira-kira isi dari pesan tersebut. "Sudah banyak yang mengirimkan aku foto seperti ini, aku berjanji tidak akan memberi tahu yang lain kalau kamu juga mengirimnya," lanjutnya.
Tak butuh waktu lama, Alicia langsung melaporkan pesan tersebut ke pihak kepolisian. Meski begitu, polisi mengaku kesulitan mencari identitas sang pelaku, sebab bisa saja pelaku ada di belahan dunia lain dan sulit dilacak.
"Untung saya berada di sebelah Charli. Saya sedih, banyak sekali anak-anak yang bisa saja menerima pesan ini tanpa didampingi orangtua," tutur Alicia.
Musical.ly sendiri adalah aplikasi karaoke yang memang digunakan banyak pengguna anak-anak hingga remaja. Ia didirikan pada 2014 dengan jumlah pengguna aktif lebih dari 50 juta. Sayang, aplikasi ini sering disalahgunakan pihak tak bertanggung jawab seperti predator anak.
Khusus bagi para orangtua, Alicia menyarankan bahwa sebaiknya mereka selalu mendampingi anak-anaknya dalam menggunakan gadget, tak hanya aplikasi medsos. Pasalnya, predator anak di luar sana bisa saja mengintai dengan banyak modus yang berbahaya.
"Kita harus berhati-hati dengan internet. Meski kini bersifat sebagai jendela informasi, di sisi lain internet juga membawa dampak berbahaya, khususnya bagi anak kecil yang notabene belum mengerti banyak hal," tandas Alicia.
"Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua," pungkasnya.
(Jek/Cas)