Curhat Mantan Pemain MU Sebelum Dijual ke Sunderland

McNair merasa MU punya kewajiban untuk membiarkan dirinya mengambil keputusan.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 29 Mar 2017, 02:00 WIB
Paddy McNair saat masih berseragam Manchester United (MU). (AFP)

Liputan6.com, Sunderland - Paddy McNair adalah salah satu pemain yang menjadi korban kehadiran Jose Mourinho di Manchester United (MU). Tak masuk dalam rencana Mourinho, ia pun dilepas MU ke Sunderland pada musim panas 2016 dengan biaya 3,2 juta euro.

Seperti Marcus Rashford, McNair adalah pemain muda MU yang dipromosikan ke tim utama saat dilatih Louis van Gaal. Musim debutnya dilakoni pada 2014/2015. Kala itu, gelandang berusia 21 tahun tersebut langsung dimainkan dalam 16 laga.

Memasuki musim 2015/2016, kesempatan yang didapatnya semakin minim. Ia hanya tampil dalam delapan pertandingan. Namun, MU sama sekali tak berniat untuk menjualnya. Sebelum dilepas ke Sunderland, McNair ditawarkan untuk menjalani masa peminjaman.

"Ia (Mourinho) ingin saya pergi dengan status pinjaman dan saya hanya berkata 'Dengar, jika Anda tak membiarkan saya pergi secara permanen, saya hanya akan bertahan di sini'. Itulah yang saya pikirkan saat itu dan saya tak punya penyesalan," kata McNair seperti dikutip Manchester Evening News.

Jika melihat situasi saat ini, meninggalkan MU adalah keputusan tepat yang diambil McNair. Meski tak menjadi pemain utama, setidaknya McNair kembali mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya di Sunderland.


Kiprah McNair

Tercatat, sudah sembilan laga yang dimainkan McNair bersama The Black Cats di musim 2016/2017. Bahkan, ia juga mencetak dua gol.

Pemain asal Irlandia Utara ini sejatinya adalah produk akademi MU. Ia sudah berada di Old Trafford sejak 2011. Sebelumnya, McNair terlebih dulu menimba ilmu sepak bola bersama akademi Ballyclare Colts pada 2006-2011.

"Saya juga berbicara dengan Ed Woodward (Wakil Presiden MU) dan mengatakan hal yang sama kepadanya. Saya ingin tantangan baru dan saya ingin pergi," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya