Liputan6.com, Jambi - Kematian kawanan burung-burung siberia di pantai timur Provinsi Jambi sempat menggegerkan warga setempat. Nelayan pantai timur Jambi ketakutan kawanan burung migran itu mati mendadak akibat flu burung.
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, Rajito membantah dugaan kematian burung-burung Siberia itu karena flu burung.
"Tidak benar itu, hasil laboratorium dari Balai Veteriner, Bukit Tinggi, Sumatra Barat sudah keluar," ujar Rajito saat dihubungi di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjabtim, Rabu (29/3/2017).
Menurut dia, berdasarkan hasil laboratorium itu, kematian burung migran yang mampir di pesisir timur Jambi setahun sekali itu karena meminum air yang tercemar beberapa bakteri.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya adalah bakteri E.coli. Namun, Rajito belum bisa memastikan dari mana bakteri E. coli itu bisa menjangkiti kawanan burung migran tersebut.
"Jadi warga tidak perlu takut. Petugas di lapangan juga sudah memberikan tindakan pengobatan untuk burung-burung yang masih hidup," ucap Rajito.
Kawanan burung Siberia singgah di pesisir timur Jambi, tepatnya di Pantai Cemara, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjabtim, antara Oktober hingga Maret setiap tahun. Rutinitas tersebut merupakan bagian migrasi burung Siberia dari Selandia Baru dan singgah di Pantai Cemara.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tanjabtim Robby Nahliansyah mengajak sejumlah tim kesehatan hewan untuk turun langsung melihat kondisi burung-burung Siberia di Pantai Cemara.
Nelayan setempat sempat dibuat geger karena banyak menemukan burung yang mati dan lumpuh mendadak. Burung yang mati langsung dikubur, sementara yang lumpuh dirawat dengan cara diinfus.