Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk pastikan kerja sama pihaknya dengan Gojek melalui layanan Go-Car tidak merugikan pengemudi Blue Bird. Adanya kerja sama ini justru membawa keuntungan bagi pengemudi yang selama ini bernaung di bawah perusahaan berlambang burung biru tersebut.
Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengatakan, meski pun tarif yang dibayar oleh penumpang yang melakukan pemesanan melalui aplikasi Go-Car lebih rendah dari argo yang diterapkan Blue Bird, namun ada skema subsidi yang diberikan Gojek kepada pengemudi Blue Bird.
"Driver tidak dirugikan. Jadi tidak ada skema yang driver jadi nombok, itu penting. Karena ide kerja sama ini untuk kesejahteraan driver juga," ujar dia di Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Baca Juga
Advertisement
Kerja sama dengan Gojek ini justru akan meningkatkan pendapatan pengemudi Blue Bird. Sebab, kini pengemudi tidak hanya bisa mendapatkan penumpang dari pinggir jalan atau melalui aplikasi My Blue Bird, tetapi juga melalui aplikasi Go-Car miliki Gojek.
"Dengan tambahan channel bisa membuka peluang ambil penumpang lebih banyak dan membuat driver nombok. Kita lihat hasil yang gembirakan, menguntungkan dua belah pihak. Dari Gojek, mereka bisa akses armada Blue Bird, ini juga ada additional bagi konsumen untuk booking Blue Bird, bagi driver ada channel lain selain My Blue Bird," kata dia.
Sejauh ini, ada ribuan armada Blue Bird yang telah dikerjasamakan dengan Gojek melalui aplikasi Go-Car. Michael menyatakan, ke depan pihaknya akan terus mempelajari peluang peningkatan kerja sama dengan Gojek. Namun dirinya belum bisa menjelaskan secara detail terkait peningkatan kerja sama tersebut.
"Ke depan lihat mana yang belum similar. Kita sama-sama brand lokal yang kuat, kita sama-sama berikan layanan terbaik. Dari kesamaaan-kesamaan itu, kerja dengan Gojek bisa terus eksplore, bagaimana perdalam kerja sama dengan Gojek. Tapi belum bisa diungkapkan ke publik. Dalam waktu dekat akan ada perkembangan terbaru," tandas dia. (Dny/Gdn)