Liputan6.com, Jakarta - Twitter baru saja mengumumkan rencana untuk mendapatkan uang dari layanan Periscope. Kali ini, layanan live video streaming itu akan disisipi iklan oleh sejumah penerbit atau pengiklan.
Dikutip dari Tech Crunch, Kamis (30/3/2017). Group Project Manager Periscope Mike Folgner menuturkan iklan akan ditampilkan secara alamiah dalam konten di platform. Jadi, sebelum pengguna menonton video langsung atau rekaman, akan ada video pendek berisi iklan yang terlebih dulu dimunculkan.
Sebenarnya, Twitter telah meluncurkan fitur yang mendukung pengiklan melakukan kampanye saat melakukan siaran langsung melalui Periscope.
Namun keputusan untuk menampilkan iklan di bagian depan (pre-roll ads) video dapat menjadi opsi yang menguntungkan perusahaan, sehingga lebih banyak kreator, pengiklan, dan penerbit yang mulai memanfaatkan platform tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk kreator dan penerbit yang kerap menggunakan Periscope untuk melakukan siaran langsung di Twitter setiap hari, iklan semacam ini (pre-roll ads) memungkinkan cara baru untuk memonetisasi konten video mereka," ujar Folgner. Rencananya, kehadiran fitur ini akan mulai digulirkan ke penerbit dalam beberapa bulan ke depan.
Keputusan Twitter ini disebut-sebut menjadi langkah penting untuk bisnis iklan Twitter dalam beberapa tahun belakangan, mengingat pendapatan perusahaan terbilang stagnan. Karenanya, CEO Twitter Jack Dorsey menyebut produk yang menjadi sumber pemasukan perusahaan akan dibuat lebih sederhana dan beragam.
Situs microblogging itu sebelumnya juga sempat dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk menghadirkan layanan berlangganan yang ditujukan untuk profesional, seperti perusahaan media atau pengiklan.
Layanan ini disebut akan terdiri dari sistem analitik baru, notifikasi ketika ada breaking news, atau informasi mengenai isi tweet dari follower. Menurut kabar, Twitter akan memanfaatkan Tweetdeck, aplikasi Twitter yang ditujukan untuk profesional, untuk mendorong kehadiran fitur ini.
(Dam/Cas)