Liputan6.com, Jakarta - Ahli Agama Islam sekaligus Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Masdar Farid Mas'udi menganggap tidak masuk akal jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menodai agama.
Menurutnya, tidak masuk akal ketika Ahok menodai agama sementara dia sendiri sedang mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
Advertisement
"Pada saat dia mau nyalon jadi pemimpin kok menodai agama yang dianut mayoritas negara tersebut. Enggak masuk akal deh," kata Masdar di Gedung A Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2017).
Masdar menilai apa yang dihadapi Ahok hanya merupakan peristiwa provokatif. Apalagi isu tersebut sangat erat berhubungan dengan proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang sedang berlangsung di Jakarta.
"Sebenarnya isu ini digoreng, saya kira dalam konteks pilkada ini. Saya kira itu lebih sarat dengan motif politik," kata Masdar.
Masdar menjelaskan Surat Alquran Al Maidah ayat 51 bukan diartikan untuk mengharuskan umat memilih pemimpin muslim.
"Jadi bukan sekadar beda agama. Harus dipahami secara integrated. Kalau hanya beda agama, hancur negeri ini. Bukan hanya negeri, dunia hancur karena beda agama, dunia harus dimusuhi," tegas Masdar yang juga sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini.