Liputan6.com, Jakarta Terkadang atas nama strategi jualan, tak sedikit para penjual menggunakan merek dagang yang cukup kontroversial. Di Malaysia, tepatnya di kawasan Cheras, Kuala Lumpur, ada penjual nasi uduk yang menamai bisnisnya dengan Nasi Lemak Gay.
Nama itu dianggap bertentangan dengan norma kehidupan masyarakat Malaysia. Alhasil, penjual nasi lemak atau biasa juga dikenal dengan nasi uduk jadi bulan-bulanan netizen.
Dilansir dari laman My Newshub, penjual Nasi Lemak Gay diketahui bernama Ali Yusuf. Dalam spanduknya, Ali terang-tarangan menulis Nasi Lemak Gay dengan tinta warna-warni yang identik dengan lambang LGBT.
Tak hanya itu, Ali menampilkan swafotonya beserta nomor telepon dan alamat Facebook. Gerai Nasi Lemak Gay yang berada persis di depan Kantor Petronas menunjukkan ia dengan terbuka mengakui dirinya seorang gay.
Netizen merespons kemunculan Nasi Lemak Gay dengan pandangan yang negatif. Mereka mempersoalkan strategi dagang yang dilakukan Ali sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam yang mayoritas dianut orang Malaysia.
"Setelah ini jangan heran kalau ada nasi lemak pelacur. Jika Tuhan murka maka Dia akan segera menurunkan azab untukmu," tulis netizen bernama Tun Carlos.
Rata-rata netizen sangat menyayangkan penggunaan strategi dagang dengan nama yang kontroversial. Bukan maksud mendiskrimianasi kaum LGBT, tapi strategi itu dianggap sebgai penyelewangan agama yang dilakukan secara terang-terangan.
Netizen berharap, pihak berwajib turun tangan menindaklanjuti fenomena tersebut. Jika dibiarkan, kemunculan strategi dagang kontroversial itu akan semakin marak. Meningat sebelumnya muncul pula Nasi Lemak Pondan alias Nasi Uduk Banci.
(war)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
Advertisement
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6