Liputan6.com, Jakarta - Di dunia kerja akan menemui berbagai macam karakter orang. Ada rekan kerja yang menyenangkan dan sebaliknya. Meski demikian, sikap rendah hati dan saling menghormati antar rekan kerja dapat membuat keadaan lebih baik di kantor.
Mungkin Anda terjebak dengan rekan kerja yang selalu mengkritik Anda. Atau mungkin Anda menghadapi rekan kerja yang selalu mengeluh. Bahkan Anda juga mungkin harus menghadapi orang selalu menertawakan apa yang Anda katakan, meski Anda tidak mencoba untuk melucu.
Mungkin itu yang dihadapi Anda sehari-hari di kantor. Apakah hal tersebut menganggu Anda? Atau Anda mencoba berdamai dan bergaul dengan mereka? Selain itu, Anda juga selalu mengingatkan diri sendiri kalau seseorang di luar sana juga ada yang mengasihi Anda?
Kepada Huffington Post Australia, seperti dikutip pada Kamis (30/3/2017), Dr Jenny Brockis, praktisi kesehatan dan pendiri Brainfit menuturkan, Anda perlu bertanya kepada diri sendiri mengenai rekan kerja yang begitu menganggu Anda.
Baca Juga
Advertisement
“Apakah cara mereka berbicara? Atau sikap mereka (yang tak disuka)? Kadang-kadang Anda merasa mereka harus pergi ke suatu “kelas khusus” untuk menganggu orang lain. Menghadapi orang seperti itu juga butuh trik. Bila Anda harus menghadapi itu sepanjang hari cobalah untuk merespons dengan bijak,” jelas Brockis.
Ia menuturkan, ketika Anda sudah mengetahui apa yang menjadi pemicu tak menyukai rekan kerja Anda cobalah untuk mengembangkan strategi sehingga sama-sama membuat saling nyaman tanpa harus saling menyakiti.
Sementara itu, Konsultan Bisnis dan Kepemimpinan Rowdy McLean mengatakan, bagaimana Anda melihat orang lain di tempat kerja maka itu merefleksikan bagaimana Anda melihat dunia secara umum.
"Jika Anda percaya kalau orang tidak jujur, sulit bergaul, rewel, tidak masuk akal, maka ada kemungkinan orang bertindak seperti itu. Namun jika Anda yakin kalau seseorang tersebut melakukan terbaik yang mereka bisa, berusaha keras, dan dapat bergaul dengan rekan kerja maka itu menjadi kesempatan bagi orang tersebut menjadi hal yang diyakini," ujar McLean.
"Jika Anda menemukan kalau tak menyukai rekan kerja maka sebaiknya coba instropeksi bagaimana Anda memandang orang lain sebelum mengkritik," tambah McLean.
McLean menambahkan, bila Anda tidak menyukai rekan kerja, jangan coba berpura-pura untuk menyukainya. Sikap salah dapat lebih buruk ketimbang tidak menyukai. Mungkin Anda harus membenahi diri, dan berusaha untuk menyelesaikan apa bila ada ganjalan dengan rekan kerja.
“Bila Anda tidak menyukai dengan rekan kerja maka hanya ada dua pilihan. Anda menjadi orang lebih baik dengan benar-benar menjadi orang yang tulus. Kedua dapat menyelidiki atau mencari tahu apa saja yang baik dari orang yang tidak Anda sukai itu,” kata dia.
McLean menuturkan, menjadi orang tulus memang tidak mudah dan butuh proses. Akan tetapi coba untuk menyapa, terlibat dengan rekan kerja yang tak disukai itu, dan belajar menjadi orang lebih baik.
Mungkin saja hal ini tidak menjadi pertama dan terakhir ketika hadapi rekan kerja yang tak disukai. Akan tetapi, coba agar ketidaksukaan terhadap rekan kerja itu tidak menganggu kehidupan Anda. Lagi pula seperti pepatah bilang tidak ada manusia yang sempurna.
Sedangkan Brockis memberikan saran untuk menghadapi rekan kerja yang tak disukai antara lain dengan identifikasi apa yang tidak Anda sukai dari rekan kerja itu? Cobalah untuk berdamai dan menerima. Kemudian, cobalah untuk menyikapi dan hadapi rekan kerja dengan bijak. Selain itu, coba untuk saling berperilaku baik dan tidak menahan emosi. Namun, saling berkomunikasi dengan baik.
Bila Anda masih juga kesulitan hadapi rekan kerja itu, menurut dia cobalah untuk menjaga jarak sehingga Anda pun dapat mengatur emosi. Anda juga dapat mencari kesamaan dengan rekan kerja itu. "Kita semua manusia. Menemukan beberapa titik kesamaan baik melalui olahraga, anak-anak dan lainnya dapat membantu untuk mendobrak hambatan dan meningkatkan hubungan kerja," kata dia.