Golkar Kerahkan Sayap Keagamaan Menangkan Ahok - Djarot

Kekuatan pemilih di wilayah Jakarta Selatan terus dikebut karena pada putaran pertama Ahok - Djarot kalah di wilayah ini.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Mar 2017, 22:24 WIB
(ki-ka) Setya Novanto, Idrus Marham dan Nusron Wahid saat memberikan keterangan keterangan mengenai pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2017 di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (17/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid melakukan konsolidasi kekuatan untuk memenangkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok - Djarot) pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April 2017.

Salah satu upaya dilakukan melalui Pengajian Golkar dan konsolidasi semua saksi Golkar se-Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu 29 Maret 2017. Pengajian ini mengambil tema Membumikan Islam Rahmatan Lilalamin.

"Partai Golkar mempunyai tiga elemen kekuatan muslim, yakni pengajian Al-Hidayah, Majelis Dakwan Islamiah, dan Satker Ulama. Kekuatan inilah yang akan dikerahkan untuk memenangkan pasangan Ahok - Djarot pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017," ujar Nusron Wahid dalam acara Pengajian Golkar.

Pengajian ini dihadiri Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, tokoh muda NU KH Taufik Damas, dan para kader Golkar wilayah Kecamatan Pesanggrahan.

Nusron menjelaskan, kekuatan Islam Partai Golkar terus melakukan konsolidasi supaya memperkuat barisan pemenangan pasangan Ahok-Djarot. Kekuatan pemilih di wilayah Jaksel memang terus dikebut karena pada putaran pertama Ahok-Djarot kalah di wilayah ini.

"Karena itulah kita ingin bisa mengambil banyak suara di sini. Kita lakukan pendekatan dan sayap partai yang bisa melakukan itu adalah elemen kekuatan Islam Golkar ini," jelasnya.

Nusron menegaskan bahwa selama ini di basis massa Islam Ahok dikesankan negatif atau tidak berpihak pada Islam. Padahal, Ahok sudah membuat kontrak politik dengan pengurus masjid se-DKI Jakarta. Diantaranya untuk mensejahterakan takmir masjid, imam masjid, ustad, dan majelis taklim. Juga bagi petugas memandikan jenazah dan sebagainya.

"Semua akan dikasi tunjangan juga diumrohkan setahun sekali. Kita data ada 10 ribu se DKI Jakarta," tegas Nusron.

Sementara itu, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Islam Rahmatan Lilalamin memang harus dibumikan di Jakarta karena jika tidak, maka radikalisme bisa terjadi. Ia pun mengapresiaai langkah Golkar dengan menggelar pengajian yang sejuk dan damai.

"Islam itu damai dan sejuk. Seperti ini yang kita harapkan, bukan sebaliknya. Dan selain Golkar, partai pendukung lainnya juga melakukan hal sama. PPP juga melakukan hal sama," terang Djarot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya