Liputan6.com, Paris - Seniman asal Prancis, Abraham Poincheval berniat menjalin komunikasi dengan ayam dalam pertunjukan terbarunya.
Caranya, dengan mengerami 10 telur ayam dengan panas tubuhnya.
Untuk melakukan aksinya itu, Poincheval tinggal di dalam vivarium -- kandang tertutup -- yang terbuat dari kaca, hingga telur-telur itu menetas, yang bisa ditonton para pengunjung Palais de Tokyo Museum di Paris.
Sang seniman memperkirakan, ia mmebutuhkan waktu antara 21 hingga 26 hari untuk melakukan aksinya itu.
"Pada dasarnya aku akan mencoba menjadi ayam," kata dia, seperti dikutip dari BBC, Kamis (30/3/2017).
Pria 44 tahun itu memulai pertunjukannya, yang bertajuk 'Oeuf' (Telur) pada Rabu 29 Maret 2017.
Ia tak langsung duduk di atas telur, seperti yang dilakukan induk ayam, melainkan menempati kursi yang dilengkapi wadah khusus di bawah jok.
Tubuh Poincheval akan dibalut selimut insulasi yang dirancang seniman Korea, Seglui Lee, untuk menjaga suhu tubuhnya tinggi.
Ia juga akan mengonsumsi makanan yang menghangatkan badan, misalnya jahe.
Sementara, untuk urusan buang air, ternyata cukup rumit. Poincheval menggunakan kotak di bawahnya untuk memenuhi 'panggilan alam'. Ia tak akan bisa bangkit dari kursinya itu.
Agar proses pengeraman telur sukses dilakukan, ia hanya boleh bangkit selama 30 menit per hari. Waktu itu akan dipakainya untuk makan.
Nasib telur-telur ayam tersebut diharapkan jadi jelas setelah Paskah.
Pertunjukan pura-pura jadi ayam dan mengerami telur dilakukan kurang dari seminggu setelah Poincheval menggelar aksi 'Pierre' atau batu dalam Bahasa Prancis.
Kala itu, ia tinggal di dalam sebuah bongkahan batu kapur yang dilubangi tengahnya sesuai dengan ukuran tuubuhya.
"Sang seniman mencoba lari dari waktu dan pengalaman sebagai manusia dalam kecepatan mineral," demikian penjelasan pihak Palais de Tokyo soal maksud di balik pertunjukan bertajuk Pierre.
Bukan itu saja hal aneh yang dilakukan Poincheval. Pada 2014 ia tinggal di dalam tubuh beruang yang diawetkan di Museum of Hunting and Nature di Paris -- makan cacing dan kumbang, sama dengan yang dimakan hewan berbulu itu.
Menurut sang seniman nyentrik, cara terbaik untuk memahami sebuah objek bukanlah dari jauh, tapi dengan memasukinya.
Ia juga pernah tinggal dalam botol plastik raksasa lengkap dengan gabus yang menyumbat lubang.
Advertisement
Kali lain, seniman Prancis itu tinggal seminggu di dalam lubang di sebuah toko buku di Marseilles.
Poincheval juga pernah berjalan lurus melintasi Prancis dengan bantuan kompas.